Dari “Congkop”, Al-Amien Jadi Pesantren Tangguh

5,122 kali dibaca

Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan di Sumenep, Madura, Jawa Timur, dijadikan salah satu contoh pesantren tangguh Covid-19 di masa “New Normal”.  Setelah vakum lebih dari bulan karena pandemi Corona, kini pondok yang memiliki sejarah panjang ini bersiap memulai aktivitasnya kembali.

Dijadwalkan, Pondok Pesantren Al-Amien akan mulai menerima kedatangan santri secara bertahap. Pada 22-23 Juni 2020, yang dibolehkan kembali ke pondok baru santri lama. Adapun, jadwal kedatangan santri ditetapkan dari 24 Juni sampai 1 Juli 2020. Selanjutnya, seluruh kegiatan akan berlangsung normal.

Advertisements

“Semua akan dilakukan sesuai protokol kesehatan, dan diharapkan bisa menjadi contoh pesantren lain dalam masa New Normal ini,” kata Pimpinan dan Pengasuh Pesantren Al-Amien Prenduan Sumenep, Madura, Kiai Ahmad Fauzi Tidjani kepada wartawan.

Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan ini memang tergolong salah satu pesantren terbesar dan tua di Pulau Madura. Ia telah dirintis sejak jauh sebelum Indonesia merdeka. Adalah Kiai Chotib yang merintis dan mengawali pengembangan pondok ini. Tak hanya itu, Kiai Chotib juga tercatat sebagai ulamaa penyebar Islam di daerah Prenduan ini.

Pondok Congkop

Bersama adik iparnya, Kiai Syarqowi, Kiai Chotib dengan tekun mengajarkan pendidikan agama kepada masyarakat Prenduan. Namun, setelah belasan tahun, Kiai Syarqowi hijrah ke Guluk-guluk. Sejak itu, Kiai Chotib mengemban misinya seorang diri. Juga atas nasihat seorang kawan, Kiai Chotib akhirnya mendirikan musala kecil nan sederhana, yang di Madura disebut congkop. Berbentuk persegi seperti joglo dan terbuat dari bambu, bangunan ini berdiri di atas lahan gersang dan labil. Di kanan kirinya, mengapit pekuburan dan semar belukar.

Halaman: First 1 2 3 Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan