Bila Santri Bermain Bulu Tangkis: Tetap Sarungan…

1,343 kali dibaca

Banyak cara dilakukan santri untuk menjaga stamina tubuh dan menghindari stres berada di lingkungan pondok pesantren di tengah pandemi Covid-19. Ada yang mulai rutin olah raga. Ada pula yang mulai rutin nonton film.

Pengurus Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Jawa Timur, belum lama ini meresmikan Gedung Olah Raga (GOR) Badminton Istora Senajan (bukan Senayan) Arena. Berada di komplek Pondok Pesantren Lirboyo, sarana oleh raga ini pemanfaatannya diresmikan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo KH An’im Falachuddin Senin (10/08/2020) malam.

Advertisements

Menurut Gus Gus An’im, sapaan KH An’im Falachuddin, para santri Lirboyo terbilang gemar berolah raga, namun sejauh ini belum ada fasilitas olah raga yang memadai. “Alhamdulillah, dengan adanya lapangan badminton ini anak-anak santri kami harapkan bisa semangat berolahraga. Dan ini juga sebagai upaya untuk mendukung program pemerintah memasyarakatkan olah raga dan mengolahragakan masyarakat di masa pandemi Covid-19. Dengan berolah raga yang cukup, imun akan menjadi kuat dan fisik  terjaga sehingga tidak mudah tertular oleh Covid-19,” kata Gus An’im.

Begitu diresmikan, GOR Badminton Istora Senajan ini langsung digunakan dengan menggelar pertandingan persahabatan ganda putra antara para Gawagis melawan tamu undangan dari Disbudparpora Kota Kediri. Dasar santri, bermain badminton pun mereka tetap mengenakan sarung. Inilah perbedaanya dengan bulu tangkis di tempat lain.

“Sehari-harinya anak-anak santri memang bermain selalu memakai sarung, ya ciri khasnya sarungan. Tapi insyaallah tidak mengurangi kelincahan. Tetap bersarung tapi juga tetep bisa lincah berolah raga,” kata Gus An’im.

Terbukti, memang. Meski tetap mengenakan sarung, tidak mengurangi kelincahan gerak para santri dalam bermain badminton. Mereka tetap leluasa, misalnya, melakukan smas, backhand, dan loop. Begitulah santri Pondok Lirboyo saat ini, tetap bersarung dan sehat, sehingga tak mudah terpapar virus Corona.

Rutin Nonton Film

Lain lagi yang terjadi di Pondok Pesantren Al-Ikhsan Beji, Kedungbanteng, Banyumas, Jawa Tengah. Di pesantren belajar tetap muka memang sudah dimulai sejak pertengahan Juli 2020. Karena dalam masa pandemi Covid-19, maka dilakukan pembatasan-pembatasan dalam kegiatan belajar mengajar.

Misalnya, selain harus menerapkan protokol kesehatan, volume kegiatan belajar mengajarnya dikurangi untuk mengurangi kontak fisik antarsantri. Untuk ini, ada pengurangan jam dan mata pelajaran. Diharapkan, dengan pengurangan jam dan mata pelajaran ini para santri terhindar dari rasa stres dan imunitas tubuh tetap terjaga.

Selain itu, agar santri tidak dilanda kebosanan dan terhindar dari stresselama terkurung di lingkungan pondok, pengurus Pesantren Al-Ikhsan juga mengagendakan nonton film bersama paling tidak sepakan sekali. Dengan demikian, diharapkan santri tetap kerasan dan senang berada di lingkungan pondok.

Sebab, selama masa pandemi ini, santri Pesantren Al-Ikhsan memang dilarang keras keluar dari lingkungan pondok. Jika ada yang melanggar, akan langsung dipulangkan ke rumah masing-masing. Aturan keras ini diberlakukan agar lingkungan Pondok Pesantren Al-Ikhsan tetap steril dari penularan virus Corona.

Multi-Page

Tinggalkan Balasan