Bagaimana Kita Merayakan “4th duniasantri”

454 kali dibaca

Dalam hitungan jari, kita akan menyambut kedatangan hari sarat makna dan bersejarah pada 17 Agustus. Jamak diketahui, tanggal 17 Agustus adalah momentum peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Andaikata dilakukan riset scope internal warga duniasantri, bentuknya sebuah angket pertanyaan tentang tanggal 17 Agustus, mereka mesti memiliki pemahaman bahwa 17 Agustus itu ya bentuk perayaan ulang tahun Indonesia. That’s it.

Apabila jawaban yang mereka lontarkan, misal, justru berbanding terbalik, artinya mayoritas responden bilang, “17 Agustus bukan hanya tanggal peringatan ulang tahun Indonesia saja”. Maaf, untuk hal ini saya skeptis.

Advertisements

Di sini saya bukan sedang mempersoalkan hal tersebut sebagai suatu kekeliruan. Bukan. Bagaimanapun, memupuk rasa nasionalisme dan jiwa patriotisme sejak kecil sangat penting. Saya hanya ingin memberi informasi lain bahwa, dalam waktu yang bersamaan, di tanggal 17 Agustus, ada entitas baru lahir, yakni jejaring duniasantri (JDS). Tepatnya, 17 Agustus 2019. Itu artinya, setiap 17 Agustus, selain perayaan hari Kemerdekaan RI, juga merupakan peringatan hari jadi JDS.

Tahun lalu, perayaan ulang tahun (ultah) ke-3 JDS ke3 menampilkan pertunjukan bertajuk “Monolog Negeri Sarung” di Gedung Makara Art Center (MAC) Universitas Indonesia (UI). Acara ini berlangsung meriah dan mewah. Panitia mengemas dengan cara unik, meninggalkan pesan begitu mendalam. Ada monolog, tawashow, painting live performance, puisi, dan musik (Ki Ageng Ganjur). Pertunjukkan ini dihadiri oleh Ibu Sinta Nuriyah (istri Gus Dur), KH Said Aqil Siradj, Wakil Ketua DPR RI Rachmad Gobel, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Marsudi Syuhud, dan Inaya Wahid (Putri ke-4 Gus Dur), yang sekaligus jadi pengisi monolog.

Tahun-tahun sebelumnya, di setiap hari jadi JDS, para pengurus juga selalu mengadakan perayaan. Di ultah ke-2, pengurus JDS hanya melakukan tumpengan, karena kala itu dalam situasi pandemi Covid. Yang pertama (ultah ke-1), perayaannya berbentuk penerbitan dua buku buah karya para santri Nusantara. Dua buku tersebut berjudul, Tuhan Maha Rasis? dan Dan Sepatu pun Menertawakanmu.

Halaman: First 1 2 3 ... Next → Last Show All

One Reply to “Bagaimana Kita Merayakan “4th duniasantri””

Tinggalkan Balasan