2TH DUNIASANTRI (3): LITERASI TANPA BATAS

910 kali dibaca

Pada suatu ketika, saya bersama dua teman berkunjung ke dhalem (rumah) Kiai Raedu Basha. Kiai muda, pengasuh Pesantren Darus Salam, Billapora, Ganding, Sumenep, Jawa Timur, ini adalah penyair dan sastrawan yang sudah malang melintang di dunia literasi.

Minggu, 6 September 2020, siang itu saya dan kedua teman tiba di area Pesantren Darus Salam. Disambut bahagia oleh tuan rumah. Kami pun berbincang dan bersenda dalam gurau yang begitu akrab dan cair.

Advertisements

Hingga sampai pada sebuah momen, di mana Kiai Raedu menyampaikan sebuah platform kepenulisan yang terkait erat dengan kesantrian.

“Silakan kirim puisi, atau tulisan lainnya di duniasantri.co,” demikian Kiai muda penuh talenta ini memberitahukan kepada kami tentang sebuah wadah literasi.

Saya hanya mendengarkan saja, tapi dalam benak saya terbersit keinginan untuk mencoba di platform ini. Tetapi itu tidak saya ungkapkan di depan Raedu dan teman-teman karena khawatir tidak sukses atau tidak dimuat.

Sesampainya di rumah, saya bongkar-bongkar manuskrip di laptop, mencari-cari tulisan yang bercecer entah di mana. Setelah beberapa saat klik sana klik sini, akhirnya didapat naskah dengan judul “Santri, Sastra, dan Terapi Mental” dan “Wajah Ibu di Bingkai Jendela”. Yang pertama merupakan opini dan yang kedua berupa cerpen.

Itulah kedua tulisan saya yang pertama kali dimuat di duniasantri.co. Pemuatan tulisan ini membuat semangat literasi saya berkobar. Meski sebelumnya beberapa tulisan saya sudah dimuat, baik di media cetak maupun elektronik, namun di duniasantri intensitasnya jauh lebih banyak. Karena duniasantri bagaikan dunia saya sendiri.

Literasi di duniasantri adalah literasi tanpa batas. Artinya, berbagai genre tulisan terwadahi di platform ini. Dari fiksi dan nonfiksi, dari Bahasa Arab dan Bahasa Inggris. Semua dapat disubmit di duniasantri.co.

Hal inilah yang kemudian menjadikan saya betah. Belum lagi para admin yang sangat humble, penuh perhatian, dan bersikap begitu dedikatif. Seringkali jejaring duniasantri (JDS) mengadakan silaturahmi meskipun secara virtual.

Beberapa hari setelah saya jadi kontributor di duniasantri.co, saya berkesempatan untuk ikut zoom meeting guna mempererat tali persaudaraan di antara para kontributor dan redaktur duniasantri. Saya harus berterima kasih yang tak berhingga atas dedikasi dan apresiasi selama ini hingga saya benar-benar merasa berada di rumah sendiri.

Ya, bagi saya, duniasantri adalah dunia saya sendiri. Dunia kita yang berkiprah (baik langsung maupun tidak langsung) dengan kepesantrenan. Saya bagaikan berada di istana yang penuh dengan mahligai kesantrian. Maka sangat wajar, sebagai alumni pesantren, berkiprah di duniasantri merupakan kebanggaan tersendiri. Saya ingin terus berada di sini, bahkan hingga masa yang tak terbatas. Hingga waktu kemudian yang tidak bersudah.

Hingga saat tulisan ini dibuat, Minggu, 8 Agustus 2021, saya sudah hampir satu tahun berada di duniasantri. Tepatnya satu tahun pada tanggal 7 September 2021 yang akan datang, persisnya 336 hari. Waktu yang tidak sedikit meskipun juga tidak terlalu lama. Saat ini saya dalam keadaan yang paling romansa di website duniasantri ini. Merasakan begitu indah untuk terus selalu dikenang sepanjang masa. Masa-masa nostalgia ini semoga berlangsung hingga batas waktu yang tidak terbatas.

Tulisan saya yang paling akhir dimuat (bukan yang terakhir, lho?) adalah “Bila Sastrawan Menghadapi Pandemi” pada tanggal 7 Agustus 2021. Hingga yang terakhir tersebut, tulisan saya sudah mencapai 157 naskah. Selain sebagai wadah dakwah dan silaturahmi, tidak ketinggalan juga finansial yang saya dapatkan. Tidak perlu saya ungkapkan di sini, cuan yang telah saya dapatkan. Tidak perlu. Karena hakikat berkarya adalah kebaikan, sedangkan kebaikan itu sendiri tanpa pamrih. Jika kemudian ada rupiah di balik kebaikan, itu adalah bonus atas sebuah kerja ikhlas. Saya berharap demikian.

Duniasantri adalah milik kita. Merupakan tanggung jawab kita (santri dan simpatisan) untuk mengibarkan bendera platform ini ke puncak langit yang paling tinggi. Oleh karena itu, mari kita berdaya upaya untuk terus berkiprah dalam duniasantri, dengan terus memberikan bantuan kemajuan, setidaknya dengan cara terus mengirimkan tulisan yang berkualitas.

Terakhir kali duniasantri memberikan fasilitas teknis kepenulisan adalah pada Minggu, 18 Juli 2021. Hal ini menjadi semakin jelas, bahwa duniasantri benar-benar ingin memberikan yang terbaik bagi para kontributor. Kita harus mengapresiasi kebaikan ini dengan cara terus berupaya untuk meningkatkan kualitas tulisan.

Dan itulah realitas yang ada di duniasantri. Sebagai pengguna fasilitas, tentu saja saya akan terus berupaya untuk memberikan yang terbaik. Sebagai manusia biasa, yang tidak lepas dari keterbatasan, maka yang akan saya berikan merupakan yang terbaik dari kebaikan yang saya miliki. Saya tidak punya nilai lebih dari sekadar mengirimkan tulisan dengan kualitas seadanya. Tetapi usaha untuk meningkatkan kualitas terus didaya-upayakan. Semoga ke depan tulisan-tulisan saya dapat memberikan inspirasi bagi orang lain.

Terakhir, duniasantri.co telah berbuat yang terbaik dalam dunia literasi. Ke depan, diharapkan ada terobosan-terobosan kebaruan yang tidak lepas dari kepesantrenan. Misalnya, memberikan workshop atau pelatihan literasi langsung ke pesantren-pesantren. Hal ini akan semakin memberikan wahana pemahaman kepada santri bahwa ada platform yang dapat dijadikan lahan dakwah sekaligus latihan menulis. Mengadakan lomba-lomba yang sifatnya umum, dan yang lebih besar lagi, misalnya, mengadakan kemah literasi yang melibatkan banyak santri. Untuk yang terakhir ini jika telah terjadi perubahan kondisi terkait dengan pandemi Covid-19.

Terima kasih saya ucapkan kepada seluruh admin duniasantri. Semoga kebaikan dan dedikasi selama ini menjadi ladang ibadah dan mendapatkan balasan kebaikan dari Allah swt.

“Apa yang kita tanam, itu yang akan kita tuai,” demikian menurut Ketut Akbar, Humas Kalapas Mataram pada saat penanaman edamame. Semoga kita semua menuai kebaikan dari kebajikan yang kita tanam, termasuk dalam duniasantri.

“Selamat Ulang Tahun duniasantri.co yang ke-2, 17 Agustus 2021. Dengan semangat literasi, mari kita marwahkan eksistensi santri dan dunianya!”

Wallahu A’lam!

Multi-Page

Tinggalkan Balasan