Ibnu Rusyd dan Filsafatnya

1,972 kali dibaca

Siapa yang tidak kenal tokoh filsafat satu ini. Ya, dia adalah Abu al-Walid Muhammad Ibn Ahmad Ibn Muhammad Ibnu Ahmad Ibnu Rusyd atau yang lebih dikenal dengan nama Ibnu Rusyd. Dia dibesarkan dari keluarga yang tersohor di Andalusia, Spanyol. Dia lahir pada tahun 1126 M di Cordova dan meninggal di Maroko pada tahun 1198 M.

Di masyarakat Barat, Ibnu Rusyd lebih dikenal dengan nama Averroes yang nantinya akan melahirkan suatu aliran mazhab filsafat yang bernama Averroeisme. Ibnu Rusyd pernah ditunjuk sebagai hakim di Seville dan dia juga pernah diminta menjadi dokter di Istana Cordova.

Advertisements

Reputasinya sebagai seorang filsuf dan hakim telah membawa pengaruh besar di kalangan ulama dunia di zamannya. Pengaruhnya ini sangat dirasakan pada masa pemerintahan Khalifah Al-Mansur.

Namun, di tengah kepopulerannya tersebut, ada sebagaian fukaha atau ahli fikih yang merasa iri dan tidak senang dengan Ibnu Rusyd. Alasanya karena Ibnu Rusyd mendapat kedudukan istimewa di Istana. Selain itu juga karena pemikirannya dianggap bertentangan dengan ajaran agama Islam.

Nasibnya pun sangat tragis. Dia menjadi korban fitnah dari para ulama fikih yang merasa cemburu dengan Ibnu Rusyd. Para ulama fikih akhirnya menghasut Khalifah Al-Mansur untuk mendeskreditkan Ibnu Rusyd. Akibatnya, Ibnu Rusyd diasingkan oleh Khalifah Al-Mansur ke suatu perkampungan Yahudi dan kemudian dipindahkan ke Maroko hingga akhir hayatnya.

Perdebatanya dengan Imam Al-Ghazali telah menjadi noktah sejarah panjang dunia pemikiran Islam hingga kini. Pro-kontra tentang boleh tidaknya belajar filsafat menjadi isu yang hangat dibicarakan oleh kalangan umat Islam setelah Al-Ghazali mengeluarkan statemen tentang haramnya belajar filsafat melalui bukunya yang berjudul Tahafut Al Falasifah atau Kerancuan Para Filsuf. Dampak pernyataan Al-Ghazali tersebut membuat sebagaian umat Islam merasa ragu-ragu untuk belajar filsafat.

Halaman: First 1 2 3 ... Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan