1 Muharram, Sejarah dan Filosofinya

1,625 kali dibaca

Peringatan 1 Muharram pada tahun 2022 ini jatuh pada hari Sabtu, 30 Juli 2022. Dalam Surat Keputusan Bersama 3 Menteri, 1 Muharram ditetapkan sebagai hari libur nasional dan hari libur Tahun Baru Islam 1444 H.

Tanggal 1 Muharram merupakan titik tolak perkembangan Islam secara kaffah, karena pada saat itu Rasulullah saw hijrah dari Kota Mekkah ke Kota Madinah. Secara geopolitik Islam, agama hanif ini mulai merambah titik-titik pusat perkembangan Islam. Mengibarkan bendera damai untuk meneguhkan Islam sebagai agama kemanusiaan dan kehidupan beragama yang bermartabat.

Advertisements

Sejarah 1 Muharram

Sejarah 1 Muharram merupakan bagian terpenting dalam jejak perkembangan Islam. Dari berbagai sumber disebutkan bahwa pada 1 Muharram adalah awal dari perintah Allah swt kepada Nabi Muhammad untuk melakukan hijrah ke Kota Madinah. Tentu saja apa yang disyariatkan terkait hijrah telah mendapat legitimasi dari Yang Mahakuasa. Namun demikian, ikhtiar sebagai manusia biasa tetap menjadi seluk beluk sejarah dengan segala suka dan dukanya.

Ada banyak hal yang dilakukan kaum muslim terkait dengan 1 Muharram, baik sebagai tradisi maupun sebagai bagian dari mendekatkan diri kepada Allah swt. Di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, bahkan ada Surat Edaran Bupati untuk mengadakan kegiatan Khatmil Quran.

Tentu saja di lain daerah juga terdapat berbagai kegiatan dengan nilai-nilai keislaman dan untuk lebih dekat, mengabdi kepada Allah swt. Ragam kegiatan keislaman menasbihkan bahwa umat Islam masih memiliki itikat baik untuk melakukan kebaikan di dalam hidup dan berkehidupan. Sedangkan menurut sebuah Hadis disebutkan bahwa pada Bulan Muharram kita disunahkan banyak berpuasa.

Filosofi Muharram

إِنَّ عِدَّةَ ٱلشُّهُورِ عِندَ ٱللَّهِ ٱثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِى كِتَٰبِ ٱللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ مِنْهَآ أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ ٱلدِّينُ ٱلْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا۟ فِيهِنَّ أَنفُسَكُمْ ۚ وَقَٰتِلُوا۟ ٱلْمُشْرِكِينَ كَآفَّةً كَمَا يُقَٰتِلُونَكُمْ كَآفَّةً ۚ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلْمُتَّقِينَ

Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (QS. At-Taubah: 36).

Halaman: First 1 2 3 Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan