Tradisi Roan dan Pendidikan Karakter Santri

6,660 kali dibaca

Banyak dari kita kaum santri, utamanya masyarakat awam, yang memandang lingkungan pondok pesantren sebagai tempat kotor dengan banyak penyakit yang sering menimpa santri-santrinya. Penyakit yang paling umum dan khas diderita para santri adalah penyakit kulit, atau dikenal dengan istilah gudig atau gudigen.

Penyebabnya karena kaum santri dinilai kurang dalam menjaga kebersihan, apalagi karena tinggal di pesantren, banyak santri yang harus memakai tempat dan peralatan yang sama dalam segala hal dengan sesama santri.

Advertisements

Mandi, misalnya, mereka harus bergantian menggunakan tempat mandi dan airnya pun kadang tidak selalu mengalir dan bersih. Dari situlah timbul banyak permasalahan kesehatan. Karena, ada stigma bahwa pondok pesantren sebagai tempat yang cenderung kotor dan kurang menjaga kebersihan.

Di sisi lain, pesantren mempunyai tradisi yang terus dilestarikan dan secara turun temurun, yakni tradisi bersih-bersih lingkungan pesantren. Mereka biasa menyebutnya dengan istilah roan. Tradisi ini dilakukan oleh semua santri yang tinggal di pesantren, baik senior maupun junior, baik santri putri maupun santri putra. Biasanya, roan dilakukan di hari libur. Jumat biasanya ditetapkan sebagai hari hari roan untuk para santri untuk membersihkan lingkungan pondok.

Setiap pesantren mempunyai kebijakan masing-masing dalam menetapkan jadwal roan untuk para santrinya. Ada pesantren yang menetapkan bahwa seluruh santri harus mengikuti roan satu minggu sekali setiap hari Jumat. Ada juga pesantren yang membuat jadwal bergilir bagi santri untuk roan. Biasanya jadwal ini ditetapkan berdasarkan kamar masing-masing. Jadwal ini dibuat untuk mempermudah santri dalam menyesuaikan kekompakan dalam melaksanakan kegiatan bersih-bersih ini.

Kegiatan bersih-bersih atau roan misalnya meliputi pembersihan kamar mandi, yaitu menguras bak mandi dan juga membersihkan closed. Tidak ketinggalan juga saluran air dan tempat berwudhu serta tempat mencuci pakaian. Dalam roan, para santri akan mengumpulkan sampah dan membuangnya ke tempat pembuangan akhir. Ada juga santri yang bertugas membersihkan ndalem atau rumah kiai.

Halaman: First 1 2 3 Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan