Takhtiman Ngaji Kitab Mandhumah Annuqayah

937 kali dibaca

Pengajian Kitab Mandhumah Annuqayah yang dilaksanakan setiap bulan, hari ini, Sabtu, 18 Desember 2021 merupakan pengajian yang terkahir (takhtiman). Pengajian yang diikuti oleh alumni Pondok Pesantren Annuqayah dari berbagai generasi ini diampu oleh Kiai M Faizi, salah satu pengasuh di Annuqayah daerah Al-Furqon.

Pengajian ini sudah berlangsung kurang lebih selama 6 tahun. Sebuah waktu yang cukup lama dipandang sebagai “man salaka fi thalabil ilmi, yaitu orang yang berlaku sebagai penuntut ilmu,” yang dijanjikan kemudahan menuju jalan surga.

Advertisements

 

Dalam sebuah Hadis dijelaskan, Rasulullah saw bersabda, “Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya di antara jalan menuju surga. … Barang siapa yang mewariskan ilmu, maka sungguh ia telah mendapatkan keberuntungan yang besar.” (HR. Abu Daud). Hadis ini sebagai indikasi bahwa seseorang yang dalam hidupnya sibuk dalam rangka mencari ilmu, maka orang tersebut dimudahkan jalannya menuju surga.

Mandhumah Annuqayah adalah sebuah kitab dengan disiplin ilmu yang cukup bervariatif. Ada berbagai fan keilmuan yang dijelaskan di dalam kitab yang tidak terlalu tebal ini. Sehingga, pada puncaknya, “Annuqayah” sebagai nama pesantren di Madura diambil dari kitab ini.

Secara harfiah, Annuqayah bermakna merdeka atau kemerdekaan. Sebuah metafor, bahwa dalam mencari ilmu pengetahuan diinginkan kemerdekaan dan kebebasan dalam berbagai teknis dan metodenya.

Di dalam pengajian yang terkahir ini, koordinator pengajian, Kiai Qudsi Wahid, mencoba berdialog dengan Kiai Faizi terkait dengan kelanjutan pengajian. “Pas ketab ponapa lanjut epaon, Kak? (Pengajian selanjutnya kitab apa, Kak?)”. Ditanya demikian, Kiai Faizi hanya menjawab, “Biar nanti saja menentukan kitab selanjutnya. Sekarang fokus dulu kepada akhir pengajian kitab ini,” demikian Kiai Faizi mengatakan.

Para peserta pengajian sangat berharap bahwa pengajian ini tidak berakhir hanya sampai di sini. Akan tetapi ada kelanjutan, entah kitab apa yang akan kita bahas, agar alumni Annuqayah masih terhitung sebagai salik fil ‘ilmi (pencari ilmu). Dengan demikian masih ada kesempatan untuk bersilaturrahmi dengan pengasuh Annuqayah yang notabene adalah tempat alumni menimba ilmu di waktu-waktu yang lampau.

Halaman: 1 2 Show All

Tinggalkan Balasan