SURAT SINTA UNTUK RAMA

224 kali dibaca

KAYU BAKAR DI NEGERI ALENGKA

“kau, kaya bakar di negeri Alengka”
Katamu di suatu siang
Matahari masih berwarna perak
Dan awan-awan berserakan
Dengan wajah masam

Advertisements

Aku tidak pernah berharap menjadi Sinta
Meski ku pahami betul siapa aku:
air yang menguap dari pelupuk mata
dan dengan enggan engkau tadah
adalah butir-butir kebencian
api masih akan gemetar
sebab tak tahan terbakar panas air mata itu, Arya

aku tak pernah berharap menjadi Sinta
meski derita menjelma anak panah Rama
dan meracuniku tiap detiknya
sebab mana mungkin kau menjadi Rahwana
dengan ketulusan hati
menyelipkan kuntum bunga di balik surai tambut dan telinga

untuk kemudian kau menduga-duga
bahwa Rama akan datang
dengan kilau mata gemetar
hendak menebas sepucuk bunga itu

(tapi percayalah, Arya
Jika aku Sinta aku akan menyangkalnya)

Barngkali benar katamu, Arya
Aku hanya kayu bakar di negeri Alengka
Akan  membakar diri sendiri
Dengan air mata yang meletup tiada henti.

Alif Senansa, Desember 2023

SURAT SINTA UNTUK RAHWANA

Aku tidak di Ayodha
Tidak pula dalam rimba
Yang dulu mengurungku dan Rama
Namun malah dalam lingkaran api
Yang memercik dari kilat mata si pencemburu itu

Bisakah kau menculikku sekali lagi, Rahwana?
Bulan di Ayodha kedinginan
Randu bunga padma membusukkan tubuhnya
Sementara aku di telanjangi kegelisahan
Sakit paling maha dari luka yang Rama gali
Melalui anak panahnya sendiri.

(Betapapun Rama selalu meracau

Halaman: First 1 2 3 Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan