Surat Kelima: Kepada Bapak Putu Wijaya

Bapak Putu Wijaya yang saya takzimi,

Ada rasa senang yang merebak di dada kami, anggota Semaan Puisi, kala Bapak sudi menerima kunjungan kami (Kamis, 3 Juli 2024), membiarkan rutinitas semaan terlaksana di kediaman Bapak yang asri, damai, terutama, di bawah naungan sambutan hangat Bapak dan Teh Dewi.

Advertisements

Ini bukan sekadar kunjungan biasa, Pak. Ada kelegaan yang saya rasakan. Semacam oase di tengah hiruk-pikuk Bumi ini. Maklum saja, di zaman serba cepat ini, bertemu sastrawan hidup itu langka, Pak, apalagi yang mau repot-repot menerima kami yang suka merepotkan ini.

Siapa pula tak akan terkesima bersua dengan sastrawan sebesar Bapak? Saya pun teringat kalimat bijak Dalai Lama. Beliau pernah bilang, “Jika kamu ingin belajar, bergaullah dengan orang-orang yang berilmu. Jika kamu ingin menjadi bijaksana, duduklah bersama orang-orang bijak.”

Nah, kedatangan kami ke sini itu persis mengikuti petuah beliau. Kami, yang dahaga ilmu dan kebijaksanaan sastra, jelas kudu ‘nempel’ sama Bapak.

Sebenarnya, untuk belajar dan membaca karya-karya Bapak di tengah kepungan dunia digital saat ini, nama dan karya Bapak sejatinya dapat diakses dengan sekejap mata. Maka, adalah sebuah kejutan bagi kami ketika Bapak, dengan nada heran bercampur canda, malam itu berujar, “Di mana kalian dapat puisi-puisi ini? Memalukan sekali. Malu.”

Kami kira Bapak mau bilang, “Wah, kalian ini kok sampai tahu rahasia saya punya puisi!” Ternyata malu, Pak. Malu yang memalukan, katanya. Kami jadi bertanya-tanya, jangan-jangan Bapak punya brankas rahasia yang isinya puisi-puisi ‘memalukan’ yang belum terbit.

Pengakuan jenaka Bapak atas puisi-puisi yang Bapak anggap “gagal” itu sontak mengundang tawa sebagian teman, sementara sebagian lain terdiam, barangkali merenung dalam hati, “Seorang Putu Wijaya yang sebegitu produktif dan berkualitas saja masih merasa karyanya ‘gagal’. Lantas, bagaimana dengan kami yang di luar ‘gelanggang’ ini, yang sering kali membanggakan satu-dua tulisan yang mungkin jauh dari kata baik?”

Halaman: First 1 2 3 Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan