SUBUH MILIK MANUK

1,930 kali dibaca

SUBUH MILIK MANUK

Subuh milik manuk
Milik cahaya kuning gemulai
pada punggung para penyangkul.

Advertisements

Tak juga nyalang mata
pada sepasang kerbau
yang hampir larut dalam gelas kopi
dari tubuh ibu di balik tungku.

Seperti jalan tanpa ujung
pada kedua lelaki
yang dadanya adalah pintu
bagi setiap ruang kosong.

Alangkah jenaka selembar daun
pada detik-detik melepas baju.

Yogyakarta, 2021.

DI TEMBOK COLOSSEUM

Maka dengan ini kuceritakan padamu:
Sepanjang tembok
lukisan setengah sungai darah.
hilang dahaga
dari setiap darah yang mengalir ke mata

Dengan mata terpejam aku melihat
ia menyembah dirinya
bersujud dalam kaca
lalu berdoa pada tangannya sendiri

“Sebab mata lebih tajam dari parang” katamu
Ku angkat bahu, ku tebas dada
darah mengucur ke sekujur.

Yogyakarta, 2021.

DI SEBERANG JALAN

Siapa yang paling kemarau
di antara mata-mata bening,
Maka ku telan tubuhmu bulat-bulat.

Di sisi sepi, ku ajak kau datang kemari
semua angin dan kepul knalpot
dibiarkan menjelanak
dan kita berhak berdansa dari arah tiada.

Tanpa gelisah
seluruhnya adalah raib
tapi wajahmu tetap saja menyala
membakar.

Yogyakarta, 2021.

Tinggalkan Balasan