Strategi Pesantren Nurul Islam Masuki Era Digital

1,237 kali dibaca

Pondok Pesantren Nurul Islam Karangcempaka Bluto, Sumenep, Madura, Jawa Timur terus mempersiapkan diri guna memasuki era digital. Tujuannya, agar para santri siap dalam menyongsong era digital yang semakin berkembang pesat dan kompleks.

Bagaimana strategi Pondok Pesantren Nurul Islam dalam menghadapi era digital tersebut disampaikan Ketua Yayasan Pondok Pesantren Nurul Islam KH Ilyas Siraj pada acara Penganugerahan Santri Berprestasi dan Silaturahmi Wali Santri pada Minggu, 9 Januari 2022, di kompleks Pondok Pesantren Nurul Islam.

Advertisements

Menurut KH Ilyas Siraj, hal pertama yang akan dilakukan Yayasan Pondok Pesantren Nurul Islam adalah pembangunan dan pengembangan infrastruktur. Sebab, diyakini bahwa dalam membantu proses pelaksanaan pembelajaran dan kegiatan santri atau peserta didik, satu hal yang menjadi pendukung utama ialah adalah infrastruktur.

“Infrastruktur yang memadai dan dapat membuat nyaman akan menghasilkan kondisi yang kondusif dan elegan sehingga santri atau peserta didik akan tidak kesulitan dalam belajar dan beraktivitas lainnya. Pembangunan Infrastruktur Di Nurul Islam akan terus berbenah dan dibangun guna memenuhi kebutuhan santri,” katanya.

Kedua, untuk memenuhi tuntutan pekerjaan yang semakin menghantui kalangan para sarjana,  Sekolah Tinggi Ilmu Al Quran Nurul Islam akan membuka prodi baru, di antaranya Psikologi Agama dan Perbankan Syariah. Dijelaskan, kedua prodi ini diharapkan menjadi solusi bagi lulusan STIQNIS untuk dapat mengisi pos-pos yang ada di berbagai tempat semisal di perbankan syariah, konseling di berbagai lembaga pendidikan, dan lain sebagainya.

Ketiga, untuk memenuhi tuntutan era digital, di lingkungan Pesantren Nurul Islam saat ini sudah mulai menggunakan media video tron atau running text dalam menyampaikan informasi kepada para santri, wali murid atau para tamu yang hadir atau ingin berkunjung ke Pondok Nurul Islam. Operator yang mengurusi dunia IT tersebut ialah para santri sendiri.

“Santri di Nurul Islam tidak hanya mengaji kitab kuning dan diajari tata krama, melainkan juga dunia IT dipelajari. Tujuan ini ialah supaya para santri nurul islam nantinya dapat mengisi dunia media digital sebagai pemfilter bagi perkembangan radikalisme,” tutur KH Ilyas Siraj.

Selanjutnya, membangun ekosistem pembelajaran yang kondusif, para santri yang berprestasi di Nurul Islam akan mendapatkan sesuatu yang istimewa, termasuk dalam acara kali ini. Acara ini juga ajang bagi mereka yang berprestasi akan usaha belajar yang telah dilewati selama satu semester mencakup kognisi, afeksi, dan psikomotorik.

“Hal yang paling urgen dari semuanya ialah kiat dari Pondok Pesantren Nurul Islam dalam membuat santri yang nantinya dapat bermanfaat dan mengisi berbagai tempat baik di bidang pendidikan, tekhnologi, ekonomi, sosial, dan sebagainya,” ujarnya.

KH Ilyas Siraj akan memastikan bahwa seorang santri Nurul Islam merupakan pilar bangsa, negara, dan umat dan berada di garda terdepan untuk membangun peradaban manusia. Ditegaskan juga bahwa Pondok Pesantren Nurul Islam tidak akan menutup mata terkait perkembangan yang terjadi di kehidupan masyarakat.

Saat ini, di lingkungan Pondok Pesantren Nurul Islam telah terdapat beberapa lembaga pendidikan di antaranya, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)/Kelompok Bermain (KB), Taman Kanak-Kanak (TK), Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah bidang program IPA dan IPS, Sekolah Menengah Kejuruan Bidang Program Teknik Arsitektur, Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an Bidang Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Lembaga Pendidikan Al -Qur’an, Lembaga Pendidikan Bahasa Asing, Madrasah Diniyah, dan Balai Latihan Kerja Komunitas

Tahun depan, menurut KH Ilyas Siraj, untuk Sekolah Tinggi akan dibuka 2 program lagi. Sedangkan, untuk Sekolah Menengah Kejuruan akan dibuka bidang program multimedia. Sementara, untuk mendudukung Lembaga Pendidikan Al Qur’an akan dibuka SMPI Tahfiz.

Multi-Page

Tinggalkan Balasan