Santri Diajak Jadi Developer

657 kali dibaca

Untuk memperkuat perekonomian di wilayah kota kecil dan perdesaan, kalangan santri mulai diajak menggeluti wirausaha di sektor properti, khususnya perumahan. Program itu digulirkan oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dengan nama BTN Santri Developer.

Bekerja sama dengan Perkumpulan Masyarakat Profesional Nahdliyin (Nusantara Utama Cita/NU Circle) dan Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI), sebagai langkah awal BTN mengadakan pelatihan dan pendidikan online maupun offline kepada alumni pondok pesantren dan pegiat ekonomi Islam.

Advertisements

Penandatanganan Nota Kesepahaman Bank BTN dengan NU Circle tentang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Riset di Bidang Perumahan dilakukan di Jakarta, Senin (11/5/2020). “Kami mengharapkan, kelak alumni santri setelah mengenyam pelatihan keterampilan wirausaha di BTN Santri Developer ini dapat menjadi motor ekonomi di perdesaan atau kota kecil khususnya di bidang perumahan, sehingga ke depan, Insya Allah mendukung keberhasilan program Pemerintah dalam penyediaaan perumahan,” kata Direktur Utama Bank BTN, Pahala N Mansury.

Dalam menggulirkan program BTN Santri Developer ini, Bank BTN bersinergi dengan NU Circle dan IAEI menggelar pelatihan khusus di bidang usaha properti. Tujuannya, agar alumni pesantren nantinya bisa menjadi wirausaha properti yang berkualitas dan berkarakter. Untuk itu, NU Circle dan IAEI mendorong anggotanya mengikuti pelatihan online tersebut.

Pada tahap awal, pendaftaran pelatihan online dan offline bidang usaha properti tersebut dibuka sejak 27 April hingga 9 Mei 2020. Rupanya program ini menarik minat kalangan santri. Hingga saat ini, tercatat ada 1.673 alumni santri dari berbagai daerah di Pulau Jawa yang mendaftar. Alumni pondok pesantren yang terjaring pelatihan ini minimal berusia 23 tahun.

Pelatihan online tahap pertama untuk bidang perumahan dilaksanakan pada 11- 16 Mei 2020, sedangkan pelatihan offline akan dilakukan usai masa penanganan Covid-19. Para peserta yang sudah menyelesaikan kedua tahap pelatihan tersebut akan mendapatkan sertifikat khusus.

Dalam program ini, materi pelatihan online di antaranya meliputi Tantangan Ekonomi Indonesia dan Peran Sektor Perumahan yang disampaikan oleh Menteri Keuangan yang juga Ketua Umum IAEI, Sri Mulyani. Materi lainnya yang juga berbobot adalah mengenai kewirausahaan Islam yang diajarkan Rais Syuriah PBNU KH Masdar F Mas’udi, dan juga materi mengenai Kebijakan Perumahan di Indonesia yang disampaikan Dirjen Pembiayaan Infrastruktur PUPR – Kementrian PUPR Eko Heripoerwanto.

Menurut Pahala, pihak BTN juga melibatkan pengembang untuk memberikan materi online ataupun pelatihan di lapangan secara langsung. Dengan demikian, alumni pesantren bisa menguasai manajemen proyek perumahan dan bagaimana menjadi developer yang sukses.

Khusus untuk pelatihan offline, akan dilaksanakan setelah pandemi Corona mereda dan akan dilaksanakan selama tujuh hari. Saat pelatihan, peserta akan diajari keterampilan mendasar untuk memulai proyek perumahan, mulai dari penyusunan anggaran, rencana bisnis, strategi pemasaran, manajemen proyek dan tata cara pembebasan lahan perizinan, serta pembebasan lahan. Semua materi pelatihan offline akan diajarkan oleh Housing Finance Center (HFC) BTN, yang memang sudah berpengalaman memberikan pelatihan kepada para developer muda dan mencetak wirausaha developer.

Multi-Page

Tinggalkan Balasan