Rob Bikin Resah, Ribuan Nahdliyin Istighosah

42 views

Ribuan massa dari keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Demak, Jawa Tengah, memadati Jalan Pantura Sayung, Minggu (15/6/2025) sore.

Mereka menggelar istighosah untuk kemanusiaan sebagai bentuk kepedulian terhadap bencana banjir rob yang terus menghantui wilayah pesisir utara Demak, khususnya Kecamatan Sayung.

Advertisements

Karena aksi ini, Minggu sore, Jalan Pantura Sayung menjadi lautan manusia. Mereka dari badan otonom NU seperti Muslimat, Fatayat, IPNU, IPPNU, Ansor, hingga Banser, semua tumpah ruah di depan pabrik Polytron, lokasi yang memang kerap terendam rob. Di tengah genangan air, acara ini juga dihadiri oleh wakil gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin). Mereka bersatu dalam lantunan doa dan harapan kepada Sang Maha Kuasa.

Meski Jalan Pantura kembali tergenang rob, semangat para peserta tak surut. Mereka tetap bertahan, mengangkat tangan, dan melantunkan doa istighosah bersama-sama.

“Ini bukan sekadar aksi biasa. Ini ikhtiar lahir dan batin warga Demak yang sudah puluhan tahun menjadi korban banjir rob,” ungkap Mustain, Koordinator Aksi yang juga pengurus PC NU Demak.

Aksi istighosah ini berlangsung dari pukul 14.00 hingga 16.00 WIB. Selama kegiatan berlangsung, arus lalu lintas Pantura Sayung pun tersendat, namun tetap berjalan perlahan di bawah pengawasan petugas dan Banser yang berjaga.

Anggota DPRD Demak yang juga hadir, Mustain, menyebut bahwa selama ini warga sudah berupaya dengan berbagai cara dari penanaman mangrove, pembuatan tanggul sederhana, hingga normalisasi saluran. Namun, semua itu dinilainya belum cukup karena penanganan masih bersifat parsial.

“Masalah rob ini bukan baru setahun dua tahun, tapi sudah sejak 2001. Harus ada solusi menyeluruh. Harus dibangun tanggul laut atau giant sea wall dengan anggaran besar dari pemerintah pusat,” tegasnya.

Dalam orasinya, Mustain juga berharap doa-doa warga yang digelar di tengah banjir rob ini bisa sampai ke telinga Presiden Prabowo Subianto.

“Semoga doa-doa kita ini didengar di langit, dan sampai ke telinga Pak Presiden. Kami ingin pemimpin hadir, bukan sekadar janji,” serunya.

Ketua Pengurus Cabang NU Kabupaten Demak, KH Aminuddin, menegaskan bahwa istighosah ini lahir dari keresahan panjang masyarakat yang merasa dibebani rob bertahun-tahun tanpa solusi konkret.

“Kami mohon maaf bila aksi ini mengganggu pengguna jalan. Tapi ini adalah bentuk teriakan hati masyarakat pesisir yang sudah terlalu lama menderita,” ucapnya.

KH Aminuddin juga mengakui adanya usaha dari pemerintah daerah, namun kemampuan anggaran dan kewenangan mereka terbatas. Oleh karena itu, ia mendorong perhatian lebih dari pemerintah pusat.

“Kami sangat berharap, pemerintah pusat turun tangan langsung. Ini masalah kemanusiaan, bukan sekadar infrastruktur,” tambahnya.

Istighosah ini bukan hanya simbol spiritualitas warga NU, tetapi juga jeritan batin masyarakat Demak pesisir yang sudah terlalu lelah dengan banjir rob yang tak kunjung teratasi. Di tengah genangan air rob, mereka menggantungkan harapan pada Allah Swt dan pada negara.

Aksi ini menunjukkan bahwa perjuangan bukan hanya lewat protes, tapi juga lewat doa yang menyatu dengan semangat solidaritas dan cinta tanah air.

Semoga suara dari Sayung ini terdengar. Sebab yang mereka minta bukan kemewahan, melainkan hak dasar untuk hidup tanpa dikejar air laut di tanah sendiri.

Multi-Page

One Reply to “Rob Bikin Resah, Ribuan Nahdliyin Istighosah”

Tinggalkan Balasan