Redefinisi Senioritas di Pesantren

4,180 kali dibaca

Ini adalah sebuah pengalaman yang perlu diwaspadai oleh semua santri. Berawal dari sulitnya bersosialisasi dan berintraksi dengan para santri yang semuanya adalah hal yang baru, lingkungan baru, teman baru, dan kegiatan baru.

Rata-rata semua kegiatan yang ada di rumah, 180 derajat berubah menjadi lebih ketat, penuh sanksi dan pengawasan. Awal yang baik menurut santri baru adalah mengikuti semua maunya santri yang sudah lama di mondok pesantren atau biasa disebut senior. Sehingga hal itu akan berlaku secara turun-temurun ke seluruh santri baru yang belum punya pendirian.

Advertisements

Sikap seperti itu akan membuat para santri baru mengalami kegelisahan, susah berintraksi, dan berdampak ke arah tindak kerasan. Hal inilah yang perlu dievaluasi oleh para santri lama atau pengurus untuk memutus mata rantai senioritas yang berkostum para penjajah pada zaman sebelum kemerdekaan.

Senoiritas secara harfiah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai keadaan yang lebih tinggi dalam hal pangkat, usia, dan pengalaman. Penyebab terjadinya senioritas ini ialah bermula pada faktor usia atau lebih dulu bergabung pada suatu institusi atau ia yang lebih dahulu ada di suatu pesantren.

Biasanya para santri lama ini melakukan hal sewenang-wenang kepada santri baru agar dapat melakukan apa saja yang menurut ia bermanfaat kepada dirinya dan merugikan kepada santri baru tersebut. Bahkan sampai bullying dan meminta uang saku serta lain sebagainya.

Hal ini tidak hanya berhenti pada penyiksaan secara batin saja, tapi secara zahir juga. Biasanya dilakukan oleh para pengurus yang masih berstatus santri dan memiliki kewenangan di bidang keamanan dan ketertiban. Kesempatan ini diterapkan ketika para santri memiliki kesalahan atau melanggar peraturan.

Bentuk-bentuk kekesaran yang sering dilakukan oleh santri senior atau pengurus ialah dengan cara dipukul, dicambuk, dicubit, dan lain sebagainya. Sehingga, kesan yang terjadi kepada santri khususnya santri baru adalah pesantren merupakan suatu tempat yang menyeramkan dan tidak menyenangkan.

Perilaku senioritas sangat berdampak terhadap psikis yang dialami oleh santri. Mungkin ada beberapa santri yang menemukan jati dirinya sebagai santri dengan perilaku seperti itu, tapi tidak dapat dimungkiri juga banyak sekali santri yang mengalami stres, depresi ringan, bahkan kecemasan yang berulang-ulang dengan adanya kejadian-kejadian yang seharusnya tidak diterapkan di pondok pesantren.

Semakin hari, akan semakin terbiasa adanya senioritas di dalam lingkup santri dan dianggap hal remeh. Ini menimbulkan kesan di masyarakat bahwa attitude seorang santri akan terlihat semakin buruk. Dikarenakan sifat maupun sikap yang tertanam dan terbiasa dilakukan di pesantren akan terus dilakukan tanpa melihat kondisi dan situasi.

Misalnya, ketika liburan, ia akan bersikap seperti itu kepada saudaranya bahkan kepada kedua orang tua. Sehingga, citra pondok pesantren yang ia tempati menjadi buruk di kalangan masyarakat, karena tidak mampu mendidik akhlak yang baik kepada para santri. Padahal, kiai ataupun ustaz telah mengajarkan sesuai dengan ajaran agama dan kitab-kitab yang menjadi makanan setiap hari. Namun, hal ini akan menjadi sirna ketika lingkungan tidak mendukung untuk menerapkan ajaran atau ilmu yang diberikan oleh kiai atau ustaz.

Alasan yang selalu dilontarkan adalah sebagai ajang balas dendam. Karena ia pernah merasakan hal yang sama semasa menjadi santri baru atau santri lama yang masih menjadi anggota. Walaupun pada sisi lainnya, senioritas memiliki nilai postif. Seperti, mendidik yang lebih muda atau memberikan pemahaman atau tuntunan kepada santri baru yang belum mengenal lingkungan pesantren.

Oleh karena itu, santri senior saat ini atau yang nantinya akan menjadi senior haruslah bersikap mengayomi, mendidik, dan memperlakukan santri baru atau santri lainnya dengan akhlak yang baik. Jangan malah melakukan sebuah upaya membalas kejahatan yang pernah menimpa dirinya. Ketika hal ini dilakukan dengan baik, maka akan terbangun ekosistem yang nyaman dan tentram bagi santri baru khususnya.

Multi-Page

Tinggalkan Balasan