Potret Pesantren Mandiri (3): Roudlotul Mubtadiin Balekambang

2,485 kali dibaca

Sebagai yang tertua di Jepara, Jawa Tengah, tak sekadar bertahan, Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin terus mengalami perkembangan demikian pesat hingga dijadikan salah satu dari 9 percontohan pesantren mandiri. Kuncinya adalah pembelajaran berbasis kompetensi dan life skills.

Saat ini, usia Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin yang juga popular dengan nama Pondok Balekambang ini mencapai 137 tahun. Pendirinya adalah KH Hasbullah. Didirikan pada 1884, Pondok Balekambang menjadi pesantren tertua di wilayah Jepara. Penerusnya adalah KH Abdullah Hadziq yang wafat pada 1985. Saat ini, Pesantren Balekambang diasuh KH Ma’mun Abdullah, putra dari KH Abdullah Hadziq.

Advertisements

Sebagai pesantren tertua, Pondok Balekambang masih menjalankan tradisi salaf dengan ketat dalam pembelajaran kitab. Namun, sebagai pesantren yang eksis di era digital ini, Pondok Balekambang juga mengadopsi keterampilan-keterampilan teknis modern ke dalam kurikulum pendidikan formalnya.

Yang menarik, pesantren ini pernah memperoleh julukan “pondok 100 santri”. Sebab, pada generasi awal, entah kebetulan atau apa, jumlah santri yang mondok selali 100 orang. Jika ada santri baru datang, biasanya akan segera ada santri yang boyong dengan jumlah yang sama dengan santri baru. Karena itu, selalu bertahun-tahun, baik saat diasuh KH Hasbullah maupun KH Abdulloh Hadziq, jumlah santri selalu 100 orang.

Namun, kini sudah berubah. Saat ini, jumlah santri Pesantren Roudlotul Mubtadiin lebih dari 3000 orang. Pesantren ini juga telah menyelenggarakan pendidikan formal secara lengkap, mulai dari pendidikan usia dini hingga perguruan tinggi. Yang terakhir adalah didirikannya Ma’had Aly (S1) Pesantren Roudlotul Mubtadiin dengan kekhususan Program Studi Hadis dan Ilmu Hadis.

Kompetensi dan Life Skills

Pesantren Roudlotul Mubtadiin terasa mengalami perkembangan cukup pesat memang saat berada di bawah asuhan KH Ma’mun Abdullah. Artinya, sejak akhir 1980-an, mulai diadopsi sistem pendidikan modern secara massif, dan periodesasinya tertata dengan baik. Ini diawali ketika mulai dibuka Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada 2003.

Saat itu, baru ada satu jurusan, yaitu Elektronika. Secara bertahap, jurusannya terus diperluas hingga ada jurusan Mekanik dan Tata Busana yang dimulai pada 2007. Lalu sejak 2010 ada Teknik Komputer serta jurusan Animasi dan Tata Boga pada 2013. Di saat yang sama, Madrasah Tsanawiyah Roudlotul Mubtadiin juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas boarding dan pendidikan ketrampilan.

Selain itu, di lingkungan Pesantren Roudlotul Mubtadiin juga sudah didirikan Politeknik Balekambang Jepara dengan program studi antara lain D4-Rekayasa Perangkat Lunak, D4-Administrasi Bisnis Internasional, dan D4-Akuntansi Keuangan Publik.

Dengan berbagai perkembangannya itu, kini misi utama Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadi’in adalah sebagai lembaga tafaqquh fiddin yang bertujuan mencetak ahli agama yang mempunyai kemampuan teoretis dan praktis. Dengan demikian, proses pembelajaran di lembaga-lembaga pendidikan Pesantren Roudlotul Mubtadiin dikembangan sedemikian rupa berbasis kompetensi dan life skills.

Setelah lembaga-lembaga pendidikan terapan dan keterampilan berkembang, pihak pesantren mulai menjalankan unit-unit usaha sesuai dengan program-program atau jurusan yang ada. Misalnya, pembuatan batik, makanan, pengembangan dokumentasi video dan teknologi robotik, perakitan LCD proyektor dan sound system, pembuataan desain busana, dan sebagainya.

Selain mendatangkan penghasilan untuk pesantren, unit-unit usaha tersebut juga dijadikan wahana bagi santri untuk mengembangkan skillnya. Bahkan, usaha yang dikembangkan pesantren ini juga dijadikan media bagi guru-guru untuk melakukan pendampingan santri dalam menentukan kariernya di masa depan nanti. Sehingga, begitu masa belajarnya selesai, santri-santri tersebut sudah memiliki keterampilan sendiri dan siap hidup mandiri.

Multi-Page

3 Replies to “Potret Pesantren Mandiri (3): Roudlotul Mubtadiin Balekambang”

Tinggalkan Balasan