Sabtu malam Ahad ini adalah malam Nisfu Sya’ban 1445 H. Setiap orang mempunyai cara sendiri dalam merayakan malam Nisfu Sya’ban ini.
Salah satu kebiasaan orang Madura yakni mengadakan tasyakuran sesama tetangga, budaya ter-ater ke musala dan ke masjid terdekat juga bagian dari mereka yang ingin memeriahkan malam Nisfu Sya’ban ini.
Kami murid di Mushollah Al-Ikhlas Ponggul Aengdake Bluto tiap malam Nisfu Sya’ban merayakannya dengan tetap salat berjemaah dan ngaji bersama di musala.
Di malam Nisfu Sya’ban ini kami membaca yasin, istighfar dan zikiran tentang Sya’ban. Membaca selawat dan doa Sya’ban dengan harapan semoga semua dosa kami di ampuni dan dihapus oleh Allah SWT, semoga tetap sehat selalu lahir batin, diberkahi umur dan dilapangkan hati kami, dilancarkan rezeki kami, dan berkah hidup kami di dunia maupun di akhirat nanti.
Usai salat Isya berjamaah, kami bersalim atau berjabat tangan satu sama lain, saling meminta maaf ke sesama teman, lalu kami bersalim meminta maaf ke Abi dan Umi, Ustaz-Ustazah kami.
Tidak sampai di sini saja, sebelum menuju ke rumah masing-masing, kami berbondong-bondong mendatangi rumah tetangga untuk bersaliman dan meminta maaf.
Bahkan ada sebagian orang memberikan kami cemilan dan uang sebagai bentuk sedekah tuan rumah kepada semua murid-murid ngaji. Syukur Alhamdulillah di malam Nisfu Sya’ban ini banyak rezeki yang di dapatkan oleh anak-anak ngaji.
Begitu antusiasnya semua anak-anak malam ini yang ngaji. Bahkan saking samangatnya, mereka datang ke musala lebih awal dari hari-hari sebelumnya. Bahkan program di bulan Ramadhan sudah dibicarakan oleh anak-anak ngaji untuk melakukan tadarus bersama di Musala Al-Ikhlas.
Seiring dengan semangatnya para murid, maka Abi, Umi, dan Ustaz-Ustazah berharap semoga jiwa Iman dan Islam yang ada di hati mereka tetap terjaga dan semakin bertumbuh kuat sampai mereka tua nanti. Semoga tidak terkikis akhlak dan moral mereka oleh perkembangan zaman yang serba digital ini.