Pesantren Kampus Unisma, Model Integrasi Pendidikan

17 views

Di tengah tantangan globalisasi dan modernisasi yang semakin besar, lembaga pendidikan islam di Indonesia berusaha terus berinovasi guna mempertahankan relevansinya. Salah satu upaya inovasi yang telah dilakukan ialah penerapan konsep pesantren kampus yang menggabungkan antara pendidikan tinggi modern dengan nilai-nilai pesantren tradisional.

Pesantren Kampus Ainul Yaqin yang berada di bawah naungan Yayasan Universitas Islam Malang (Unisma) merupakan gambaran nyata dari model pendidikan integratif tersebut. Tulisan ini akan mengesplorasi bagaimana Pasantren kampus ini sukses memadukan elemen pendidikan modern dan tradisional sebagai salah satu upaya membentuk karakter mahasiswa yang komprehensif.

Advertisements

Pesantren Kampus Ainul Yaqin

Pesantren Kampus Ainul Yaqin Universitas Islam Malang (PKAY Unisma) pada dasarnya telah digagas oleh para pendiri Unisma pada tahun 1989-an dengan nama Pesantren Luhur Sunan Giri. Pada saat itu yang menjabat sebagai rektor Unisma ialah KH Oesman Mansoer. Kemudian pesantren ini dikembangkan menjadi Pesantren Kampus Ainul Yaqin Universitas Islam Malang yang diresmikan pada tanggal 22 Juli 1997 oleh Menteri Agama RI, pada saat itu yang menjabat sebagai Ketua Yayasan sekaligus Rektor Unisma ialah Prof Dr KH Moch. Tholchah Hasan. Beliau juga merupakan Menteri Agama RI saat Pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid.

Hal yang melatarbelakangi berdirinya PKAY Unisma ini berkaitan dengan keberadaan Unisma sebagai lembaga pendidikan bercitrakan Islam yang menjadikan Unisma memiliki tanggung jawab ganda. Unisma sebagai lembaga pendidikan tinggi bertanggung jawab mendidik dan membina mahasiswa menjadi ilmuan yang mumpuni di bidangnya. Upaya ini diwujudkan dengan membangun berbagai jurusan non keislaman.

Sedangkan, Unisma sebagai lembaga pendidikan Ma’arif di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU( mempunyai tanggung jawab membentuk dan mendidik mahasiswa menjadi insan yang saleh, berkepribadian baik, beriman dan bertakwa kepada Allag sesuai dengan ajaran Ahlussunnah wal Jamaah an Nahdiyah.

Dalam rangka menguatkan dua tanggung jawab inilah, Pesantren Kampus Ainul Yaqin memiliki visi “Pesantren yang mempunyai keunggulan dalam memadukan intelektualitas dan spiritualitas demi kemaslahatan hidup masa kini dan masa depan.”

Memasuki tahun ajaran 2018-2019, PKAY hadir dengan wajah baru dengan dibukanya beberapa program, seperti Takhassush Tahfidzil Quran, Kader Ulama (Ma’had Aly), dan Program Reguler (I’dad).

Program Kader Ulama adalah program kepesantrenan dengan durasi 3-4 tahun. Program ini disiapkan sebagai tempat proses mengkaji referensi-referensi ulama yang berhaluan Ahlussunnah wal Jamaah an Nahdiyah.

Selanjutnya, Program Tahfidzil Quran, meruapakan program pendalaman Al-Qur’an dengan menekankan sisi penghafalan Al’Quran. Program ini berlangsung selama 3-4 tahun.

Yang terakhir adalah program reguler atau I’dad, merupakan program yang diperuntukkan bagi mahasiswa tingkat dasar dengan durasi satu tahun saja. Program ini bertujuan untuk mencetak mahasiswa dengan pemahaman dasar-dasar Islam Aswaja an- Nahdiiyah dan terbiasa dengan amaliyah-amaliyahnya.

Pesantren Kampus Ainul Yaqin telah mendapatkan izin operasional pesantren yang diterbitkan oleh Kementrian Agama Kota Malang dengan Nomor Statistik 510035730029 terletak di Jl. Tata Surya No. 3 Dinoyo, Lowokwaru, Kota Malang.

Pesantren Kampus Ainul Yaqin dipimpin oleh seorang Direktur Pesantren. Dalam menjalankan tugas mengelola pesantren, direktur dibantu oleh ketua dan sekretaris pesantren, juga beberapa staf yang merupakan karyawan Universitas Islam Malang. Secara lengkap, terdapat 6 bidang koordinator yang bersama-sama menopang secara penuh kegiatan pesantren. Keenam bidang tersebut yakni, bidang Kurikulum dan Pengajaran, Bidang Keorganisasian dan Kemahasiswaan, bidang TIK, Humas dan Alumni, bidang Kewirausahaan, bidan Sarana dan Prasarana, dan yang terakhir bidang Soft Skill.

Model Integrasi

Pesantren Kampus Ainul Yaqin hadir sebagai perwujudan komitmen Unisma dalam mengintegrasikan pendidikan tinggi modern dengan nilai-nilai kepesantrenan yang khas. Berdirinya pesantren ini sendiri dilatarbelakangi oleh kesadaran akan tanggung jawab ganda yang diemban Unisma sebagai kampus yang bercitrakan pendidikan islam.

Model integrasi pendidikan PKAY Unisma salah satunya tergambar pada tiga program pendidikan yang memiliki fungsi dan tujuan masing-masing.

Pertama, Program Kader Ulama, dengan perannya sebagai wadah pendalaman mahasiswa terhadap keilmuan agama yang berhaluan Aswaja an Nahdiyah. Mahasiswa tidak hanya belajar tentang ilmu modern di kampus, tetapi juga mendalami keilmuan klasik guna mempersiapkan diri sebagai penerus ulama di masa depan dengan pemahaman yang adaptif.

Kedua, Program Takhassush Tahfidzil Quran yang merupakan program pendalaman Al-Quran dengan penekanan pada penghafalan. Program ini membantu mahasiswa untuk mendalami dan menghafal Al-Qur’an sambil tetap menempuh pendidikan formal di Unisma. Model integrasi ini menjadi investasi bagi lahirnya sarjana yang memiliki kompetensi akademik sekaligus hafal Al-Quran.

Terakhir, Program Reguler (I’dad) yang diperuntukkan bagi mahasiswa tingkat dasar dengan durasi satu tahun. Program ini bertujuan membekali mahasiswa dengan pemahaman dasar-dasar Islam Aswaja an-Nahdiyah dan membiasakan mereka dengan amaliyah-amaliyahnya. Program ini menjadi fondasi penting bagi mahasiswa baru sebelum mendalami disiplin ilmu yang lebih spesifik.

Model integrasi pendidikan PKAY Unisma mencerminkan upaya harmonis dalam memadukan tradisi keilmuan pesantren dengan sistem pendidikan tinggi modern. Pendekatan ini mendorong mahasiswa untuk mengembangkan intelektualitas dalam bidang keilmuan modern sekaligus memperkuat spiritualitas dan pemahaman keagamaan. Hal ini sejalan dengan tantangan pendidikan Islam kontemporer yang membutuhkan lulusan yang tidak hanya ahli dalam sains dan teknologi, tetapi juga memiliki landasan nilai keislaman yang kokoh.

Impak terhadap Mahasiswa

Mahasiswa Pesantren Kampus Ainul Yaqin menunjukkan karakteristik yang unik dibandingkan mahasiswa pada umumnya. Mereka tidak hanya unggul dalam prestasi akademik, tetapi juga memiliki pemahaman keagamaan yang mendalam dan kemampuan mengintegrasikan perspektif Islam dalam disiplin ilmu di bidang mareka. Keseimbangan ini terlihat dari kemampuan mereka berargumentasi secara ilmiah sambil tetap menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman.

Selain tiga program yang telah dijelaskan tadi, PKAY Unisma juga menyediakan berbagai kegiatan yang juga berperan aktif dalam membentuk karakter mahasiswa. Seperti kegiatan Bahtsul Masail. Bahtsul Masail merupakan kegiatan pemecahan masalah seputar fikih di era kontemporer yang dilakukan secara musyawarah dengan mengkaji referensi-referensi kitab klasik.

Di sini, mahasiswa dilibatkan secara langsung untuk memecahkan permasalahan keagamaan di era modern. Sehingga mahasiswa yang belajar di pesantren ini tidak semata mengkaji atau menghafal, melainkan dilatih secara langsung untuk mempersiapkan peran mereka sebagai generasi penerus ulama di masa depan.

Penerapan model pendidikan integratif ini juga membantu mahasiswa untuk membentuk jaringan dan ukhwah islamiyah. Kehidupan di pesantren menciptakan ikatan yang kuat antarmahasiswa yang berasal dari berbagai daerah dan program studi. Jaringan ini kemudian dapat menjadi modal sosial yang berharga dalam mengembangkan karir setelah menyelesaikan studi.

Lebih dari sekadar jaringan profesional, ikatan ini juga dapat mewujudkan konsep ukhwah Islamiyah yang autentik. Lulusan PKAY bisa saling mendukung dalam berbagai bidang kehidupan, mulai dari dukungan karier hingga proyek-proyek sosial keagamaan yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

Tantangan dan Strategi Adaptasi

Tantangan utama dalam model pendidikan integratif adalah beban ganda yang harus diemban oleh mahasiswa. Mereka harus bisa memenuhi tuntutan akademik sebagai mahasiswa di kampus, juga menjalani tugas-tugas sebagai santri di pesantren yang tak kalah insentif.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, pesantren menerapkan sistem penjadwalan yang fleksibel. Pesantren juga berkoordinasi dengan pihak universitas untuk menyesuaikan beberapa kegiatan pesantren dengan kegiatan akademik kampus. Missalnya, kegiatan pesantren dikurangi selama ujian semester kampus berlangsung agar mahasiswa mendapatkan ruang untuk fokus menyelesaikan ujian.

Selain itu, era digital membawa tantangan tersendiri bagi pesantren tradisional. Demi menjaga relevensinya, pesantren Ainul Yaqin mengadopsi kecanggihan teknologi dalam beberapa kegiatan. Misalnya, pemanfaatan media sosial untuk berdakwah.

Menariknya, pesantren tidak sekadar mengadopsi teknologi tetapi juga mengajarkan etika digital berbasis nilai-nilai Islam. Mahasiswa dibekali dengan kemampuan memanfaatkan teknologi secara produktif sambil tetap menjaga adab dan akhlak Islami di dunia maya.

Dengan demikian, Pesantren Kampus Ainul Yaqin (PKAY) Universitas Islam Malang merupakan model pendidikan integratif yang berhasil memadukan pendidikan tinggi modern dengan nilai-nilai pesantren tradisional. Didirikan untuk mewujudkan tanggung jawab ganda Unisma sebagai lembaga pendidikan tinggi dan lembaga pendidikan Ma’arif NU. Model integrasi yang telah diterapkan oleh pesantren ini  telah berhasil membentuk mahasiswa dengan keseimbangan intelektual dan spiritual yang unik.

Meski menghadapi tantangan berupa beban ganda bagi mahasiswa dan tuntutan adaptasi di era digital, PKAY telah menerapkan strategi efektif seperti sistem penjadwalan fleksibel dan adopsi teknologi yang disertai etika digital Islami. Melalui kegiatan seperti Bahtsul Masail, mahasiswa tidak hanya mengkaji ilmu agama tetapi juga dilatih memecahkan permasalahan fikih kontemporer, sehingga tercipta jaringan ukhuwah Islamiyah yang menjadi modal sosial berharga.

Pendekatan integratif PKAY menjawab kebutuhan pendidikan Islam kontemporer untuk melahirkan lulusan yang tidak hanya unggul dalam sains dan teknologi tetapi juga memiliki landasan nilai keislaman yang kokoh.

Sumber:

https://pkay.unisma.ac.id

https://surabaya.tribunnews.com/2015/07/14/pondok-pesantren-kampus-ainul-yaqin-kupas-literatur-bahasa-inggris

Multi-Page

Tinggalkan Balasan