Banyak kreativitas menarik yang bisa dilakukan sembari menunggu beduk maghrib ditabuh tanda saat berbuka puasa atau ngabuburit. Ngabuburit bisa dilkukan dengan berlatih taria-tarian sufi atau pemutaran film pendek bertema musi.
Di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Al Mubarokah, Sempu, Andong, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah, ngabuburit dilakukan dengan cara latihan menari tarian sufi. Seperti pada Minggu (25/4/2021), sejumlah santri Pondok Pesantren Nurul Hidayah Al Mubarokah menunggu azan maghrib sembari belajar menari tarian sufi, yang juga lazim dikenal dengan tari darwish.
Latihan menari tarian sufi ini digelar di halaman pondok yang terbuka, sehingga selain disaksikan sesama santri, juga bisa ditonton oleh masyarakat sekutar. Dengan begitu, Latihan menari menjadi ajang ngabuburit menarik dan penuh makna.
Latihan tari dengan gerakan memutar indah ini alunan selawat dari alat pemutar musik. Seperti lazimnya penari darwish, para santri yang sedang berlatih menari ini juga mengenakan pakaian gamis warna-warni. Mereka menari berputar-putar dengan ritmis mengikuti alunan alunan selawat. Tiap tarian berdurasi kurang lebih 20 menit.
Tarian yang dikreasi maha guru sufi ini diyakini dapat memperdalam kepasrahan dan kedekatan diri manusia kepada Sang Maha Pencipta. Mengikuti jejak para sufi, dengan menarikan tarian sufi ini, para santri diharapkan menemukan salah satu jalan untuk meningkatkan keimanan.