Nasionalisme Kosmopolit

356 kali dibaca

Indonesia merupakan negara dengan banyak perbedaan, namun dengan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”, yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu jua, Indonesia dengan satu rasa dan satu tujuan menuju persatuan Indonesia (bunyi sila ke-3).

Keberagaman dalam suatu negara merupakan hal yang lumrah. Perbedaan suku, ras, agama, maupun budaya akan saling beriringan ketika suatu masyarakat memiliki rasa cinta tanah air yang sama, dan menjunjung tinggi kebersamaan yang seringkali kita kenal dengan sebutan nasionalisme.

Advertisements

Nasionalisme, dalam ensiklopedia Indonesia diartikan sebagai sikap politik dan sosial dari kelompok-kelompok suatu bangsa yang mempunyai kesamaan budaya, bahasa, dan wilayah, serta kesamaan cita-cita dan tujuan, dan dengan demikian merasakan adanya kesetiaan yang mendalam terhadap bangsa.

Sedangkan, nasionalisme Indonesia menurut Soekarno (dalam Irwan, 2001), bukanlah jingonasionalisme atau chauvinisme, dan bukan pula tiruan dari nasionalisme barat, melainkan nasionalisme yang menerima rasa hidupnya sebagai wahyu.

Gagasan nasionalisme yang dianut oleh founding fathers and mothers kita berpijak pada gagasan yang dicetuskan oleh Ernest Renant dan Otto Van Bauer. Terdapat dua syarat terbentuknya bangsa dan semangat kebangsaan, yaitu kesamaan nasib dan keinginan untuk bersatu.

Nasionalisme dalam pengertian ini memiliki pengaruh baik terhadap negara Indonesia. Dengan adanya nasionalisme, Indonesia tidak akan mudah untuk terjajah bangsa lain lagi. Keberagaman di Indonesia tidak menjadi penghalang, mengingat para pendahulu atau pejuang Indonesia yang tak gentar mengabarkan kepada seluruh warga negaranya untuk memiliki sikap nasionalisme.

Seiring berjalannya waktu, nasionalisme menjadi sebuah proyek elitis dari kalangan terdidik. Dalam ranah ini, nasionalisme cenderung dihubungkan pada kedaulatan. Yang pada awalnya nasionalisme disuguhkan untuk memberi semangat rakyat untuk merdeka dan bersatu, namun ketika sudah merdeka, hal itu menjadi milik para penguasa dan bahkan untuk kepentingan pemerintahannya sendiri. Nasionalisme ini memperkuat kedaulatan pemerintahan yang ada. Mereka menggunakan prinsip tersebut utuk kepentingan konsolidasi politik ke dalam dan luar negeri.

Halaman: First 1 2 3 Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan