Menangkis Narasi-Narasi Kaum eks-HTI

368 kali dibaca

Semua sudah tahu, Hisbut Tahrir Indonesia (HTI) secara organisasi sudah resmi dibubarkan. Yakni sejak pemerintah mencabut status badan hukum organisasi kemasyarakatan tersebut pada tanggal 19 Juli 2017 lalu. Keputusan pemerintah ini diambil karena pergerakan mereka dinilai mengancam keutuhaan NKRI.

Namun, di bawah tanah, gerakan dan propaganda mereka masih sangat gencar. Lewat media online mereka terus bergerilya menyebarkan ide dan gagasan lengkap dengan ujaran kebencian dan fitnah kepada pihak-pihak yang berseberangan. Sepintas narasi-narasi yang mereka bangun dan bungkus dengan ayat-ayat suci dan hadis nabi begitu menawan sehingga orang awam terutama gen Y dan gen Z sangat rawan tertular.

Advertisements

Melihat fenomena tersebut, penulis buku ini, Gus Rofiq, sapaannya, tidak tinggal diam. Sebagai mantan aktivis Hisbut Tahrir Indonesia, Gus Rofiq terpanggil untuk melakukan bantahan atas narasi dan propraganda para anggota eks-HTI, baik melalui ceramah ilmiah di mimbar kampus maupun dengan menyebar artikel di media cetak maupun daring.

Buku ini merupakan kumpulan tulisan yang awalnya terbit di berbagai media. Ada 91 tulisan dalam buku ini yang menurut penulisnya sendiri, semuanya berkaitan dengan kajian radikalisme, negara Islam, dan khilafah, tentu dalam konteks NKRI, Pancasila, dan Islam yang rahmah dan ramah.

Sebagai artikel lepas, pembaca tidak harus membacanya secara urut dari awal hingga akhir. Pembaca bisa memilih tema yang diinginkan, kendati antara satu artikel dengan lainnya saling terpaut. Menariknya, kendati membahas hal penting, artikel-artikel tersebut merupakan artikel popular yang ditulis dengan ringkas, jelas, dan padat sehingga mudah dipahami oleh kaum milenial Gen Y dan Gen Z. Secara umum satu artikel tidak lebih dari satu lembar.

Gus Rofiq pernah menjadi aktivis HTI ketika masih tercatat sebagai mahasiswa di Universitas Airlangga Surabaya sekitar tahun 1993-an. Waktu itu Gus Rofiq sangat gencar menyebarkan ide-ide Hizbut Tahrir (HT) di internet kampus, salah satunya membuat buletin yang disebarkan dan menjadi salah satu program Senat Mahasiswa. Sebagai salah satu keluarga Pesantren Tambakberas, Jombang, Gus Rofiq bahkan sempat menerjemahkan kitab karya ulama HT. Dengan demikian, ia tahu betul luar-dalam HT, siapa mereka sebenarnya, dan apa yang sesungguhnya mereka rencanakan.

Halaman: First 1 2 3 Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan