Memperbaiki Orientasi Belajar Bahasa Arab

1,304 kali dibaca

Sebagai seorang muslim, tentu kita tahu posisi bahasa Arab dalam agama kita. Hubungan keduanya bak bulpoin dengan tutupnya, bisa digunakan namun cepat kering. Demikian pula bahasa Arab dan Islam.

Lahirnya Islam di Jazirah Arab dan fakta bahwa al-Quran menggunakan bahasa Arab, membuat bahasa Arab mempunyai keistimewaan tersendiri di mata Islam. Sumber-sumber primer ilmu keislaman kebanyakan menggunakan bahasa Arab, karena ulama generasi pertama adalah penutur bahasa Arab. Bahkan, banyak karya-karya berbahasa Arab yang ditulis oleh ulama ‘Ajam (non-Arab), termasuk di antaranya ulama dari Indonesia. Ini menunjukkan betapa pentingnya posisibahasa  Arab di mata seorang muslim.

Advertisements

Di Indonesia sendiri, masuknya bahasa Arab tak bisa dipisahkan dari sejarah masuknya Islam di Nusantara. Kedatangan pedagang-pedagang dan muballigh dari Yaman mempunyai peran yang sangat penting dalam penyebaran bahasa Arab di Indonesia, hingga sampai pada titik yang kita tahu saat ini.

Bahasa Arab di Indonesia telah dipelajari di pesantren-pesantren bahkan sebelum adanya sistem pendidikan nasional. Bahkan jika kita perhatikan betul, bahasa Arab punya banyak kontribusi untuk pengembangan bahasa Indonesia sendiri. Banyak sekali kosa kata bahasa Arab yang diserap menjadi bahasa Indonesia.

Belajar bahasa Arab akhir-akhir ini menjadi tren tersendiri dalam dunia Islam di Indonesia. Di luar pendidikan formal seperti sekolah dan kampus, banyak dibuka daurah, kursus, kajian, dan diskusi-diskusi mengenai bahasa Arab. Mempelajari bahasa asing tentu punya banyak alternatif dan tujuan.

Ada dua cara pandang mengenai belajar bahasa Arab di Indonesia, yakni mempelajari bahasa Arab sebagai bagian dari ilmu keislaman serta mempelajari bahasa sebagai tujuan dasar bahasa pada umumnya, yakni sebagai alat komunikasi.

Di Indonesia, varian belajar bahasa Arab sebagai bagian dari belajar Islam punya peminat dan sektor alternatif pendidikan yang lebih luas dibanding belajar bahasa Arab sebagai media komunikasi. Ironisnya, hal itu tidak dibarengi dengan sinkronisasi orientasi dengan metode belajar yang digunakan. Keserasian orientasi dengan metode belajar menjadi hal yang sangat penting diperhatikan dalam belajar bahasa Arab. Sebab, dengan orientasi berbeda, tentu prioritas teknik belajarnya pun berbeda.

Halaman: First 1 2 3 Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan