Membaca Jiva, Membaca Kompleksitas Hidup Kekinian

157 kali dibaca

Banyak membaca, termasuk membaca kehidupan, memicu seorang ibu rumah tangga bernama Fani Mahandri menyuguhkan Jiva, Kala Misteri Kehidupan Menyapa, sebuah novel yang renyah untuk dikunyah.

Novel setebal 246 ini diterbitkan oleh Bhuana Ilmu Populer (BIP) Jakarta pada 2023 lalu. Ia menceritakan kisah Reva Kalista Aurora, remaja tanggung yang tengah berproses menuju kematangan sebagai seorang perempuan. Dalam prosesnya, Reva menghadapi begitu banyak kenyataan hidup, baik yang diinginkan maupun yang tak. Sampai kemudian ia melahirkan Jiva, yang diambil dari Bahasa Sanskerta yang berarti jiwa; Generasi baru yang akan membentuk kehidupan-kehidupan baru.

Advertisements

Dalam Jiva, Reva dikarakterisasi sebagai pemain basket. Pribadi yang kuat dan tangguh untuk bisa melompat setinggi-tingginya dalam menggapai cita-cita. Tapi kenyataan hidup memang begitu kompleks, dan seringkali justru tak sesuai dengan yang dimpikan semua orang. Dan Reva harus melalui semuanya dengan kekuatan dan ketangguhan seorang pemain basket.

Jiva memang memotret kompleksitas hidup kekinian yang dialami generasi milenial dan Gen Z. Kompleksitasnya dihadirkan begitu utuh, dengan pengungkapan sesuai bahasa mereka. Karena itu menjadi renyah untuk dikunyah. Tapi, cerita anak-anak manusia kekinian dalam menghadapi kompleksitas kehidupan itu tetap dibangun berdasarkan akar-akar filsafat yang kokoh dan nilai-nilai universal.

Melalui Jiva, Fani ingin menegaskan pentingnya kegigihan dan keuletan dalam menghadapi kenyataan hidup yang seringkali di luar yang diangan-angankan atau direncanakan oleh anak-anak manusia. Perspektif itu diperoleh Fani ketika dirinya mulai banyak membaca buku dan terutama mengamati kehidupan sehari-hari di sekelilingnya.

Bertemu dan bergaul dengan banyak orang yang bergulat dengan problema kehidupan sehari-hari, menginspirasi perempuan kelahiran Cirebon penyandang gelar magister manajemen ini mulai menulis novel di sela-sela kesibukannya mengurus rumah tangga.

“Kadang saya menulis sambil masak di dapur,” katanya, Rabu (6/3) malam lalu, ketika kami meriung di AdaKopi yang dikelola sastrawan Mahwi Air Tawar di bilangan Depok, Jawa Barat. Jiva memang merupakan novel debutnya. Tapi ia beterkad akan terus mengembangkan karya-karya baru untuk memperkaya dunia literasi Indonesia.

Halaman: 1 2 Show All

Tinggalkan Balasan