Mayoran, Tradisi Kebersamaan Santri

4,018 kali dibaca

Pondok pesantren, lembaga pendidikan tertua di Indonesia yang pendiriannya diinisiasi oleh masyarakat, dikenal memiliki beragam tradisi yang khas dan unik. Budaya keislaman di pesantren  menjadi keunikan dari orang-orang yang ada di dalam pesantren tersebut.

Selain tradisi sorogan, bandongan, roan, sarungan, antre, dan lain sebagainya, pondok pesantren juga memiliki tradisi makan besama di nampan. Selain di Indonesia, makan bersama ini telah menjadi tradisi dalam budaya Arab. Makan di nampan ini biasa disebut dengan istilah “mayoran”.

Advertisements

Budaya mayoran di kalangan santri ini dianggap sebagai langkah mengakrabkan atau mendekatkan para santri. Sebagaimana diketahui bahwa santri tidak hanya berasal dari daerah yang sama. Ditemukan banyak pesantren yang santrinya berasal dari berbagai daerah. Pesantren disebut juga sebagai miniature religius skala terkecil dari suatu bangsa.

Mayoran adalah tradisi santri makan bersama di wadah yang bundar ataupun kotak yang di sebut nampan. Nampan atau baki tersebut biasanya terbuat dari plastik, kayu, logam, dan bahan lainnya. Terkadang jika tidak ada nampan, para santri yang terkenal dengan tradisi hidup sederhana akan makan bersama di atas daun pisang yang panjang. Hal ini menurut mereka nikmat-nikmat saja. Nilainya bagi santri yang terpenting bersama siapa ia makan, bukan tentang apa. Makan bersama bersama teman-teman dengan banyak tangan tentu terasa nikmat. Ada kesan rebutan yang membuat para santri greget.

Pada hakikatnya mayoran atau makan besama adalah bentuk rasa syukur. Makan bersama dengan wadah yang besar seperti nampan biasa dilakukan santri untuk merayakan suatu hal yang berkesan, misalnya ulang tahun, keberhasilan dalam suatu hal seperti khataman Al-Qur`an ataupun lulus ujian dan lain sebagainya. Namun, tak jarang santri yang selalu membudayakan makan besama, setidaknya sepiring dua orang. Hal ini menunjukkan bahwa santri setiap harinya selalu mengimplementasikan rasa syukur kepada sang Khalik melaui perbuatannya. Selain makan bersama, santri juga terbiasa minum sisa temannya. Hal ini mencerminkan sikap tawadhu` suatu santri.

Terasa indah bukan menjadi seorang santri? Segala yang dikerjakan mengimplementasikan yang dicontohkan Rasulullah SAW. Tak dimungkiri terkait makan bersama atau mayoran pernah diajarkan Rasulullah sebagaimana disebutkan dalam hadis berikut:

عن وحشي بن حرب رضي الله عنه أن أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم قالوا: يا رسول الله إنا نأكل ولا نشبع ؟ قال: فلعلكم تفترقون قالوا: نعم قال فاجتمعوا على طعامكم واذكروا اسم الله يبارك لكم فيه رواه أبو داود

Dalam hadis yang diriwayatkan Abu Daud tersebut disebutkan bahwa para sahabat Nabi bertanya mengapa jikalau mereka makan tidak mersakan kenyang. Nabi SAW pun akhirnya menyuruh untuk makan bersama dan membaca basmalah. Dengan cara itulah Allah akan menurunkan keberkahan. Anjuran dari Nabi tersebut dipegang oleh para sahabat dan keluarganya.

Menelisik hal tersebut tak heran jika melihat para habaib ataupun kiai yang tidak mau makan sendiri. Mereka menganggap makan sendiri sebagai suatu aib, sehingga ketika makan mereka selalu mengajak teman.

Hal tesebut selaras dengan hadis yang diriwayatkan oleh sahabat Anas radiyallahu `anh bahwa Nabi tidak makan sendiri dan Nabi juga pernah besabda bahwa sebaik-baik makanan adalah yang terdapat banyak tangan yang memakannya. Maksud dari narasi tersebut adalah keberkahan tergantung pada banyaknya orang yang ikut menikmati makanan tersebut.

Hal inilah yang menjadi acuan para santri untuk selalu makan bersama. Maka, makan bersama atau mayoran ini mengandung ibrah untuk mambangun karakter kebersamaan dan kerukunan di kalangan santri. Santri yang satu tujuan, satu perjuangan, juga satu rasa dan masakan. Tidak ada perbedaan antara yang masak, yang belanja, ataupun yang mencuci wadah nantinya. Semuanya mendapat jatah yang sama dalam waktu yang sama. Hal ini menjadi metode untuk latihan tidak bakhil. Kekeluargaan antarsantri akan terus terpupuk sehingga sekadar perbedaan prinsip ataupun pendapat nantinya tidak akan menggoyahkan persatuan mereka.

Multi-Page

Tinggalkan Balasan