Masjid Kebondalem, Saksi Perjuangan dan Penyebaran Tarekat Syattariyah

933 kali dibaca

Dalam sejarahnya, sepert halnya di Indonesia, selain sebagai tempat ibadah, masjid seringkali menjadi pusat penyebaran keilmuan dan gerakan perjuangan melawan penjajah. Masjid Kebondalem, misalnya. Masjid yang berada di Desa Argomulyo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, Yogjakarta ini keberadaannya menjadi saksi bisu bahwa masjid juga berfungsi sebagai pusat penyebaran keilmuan dan gerakan perjuangan melawan penjajah bagi masyarakat sekitarnya.

Dalam sejarah penyebaran Islam di Indonesia, Masjid Kebondalem tercatat sebagai salah satu masjid yang tertua di Nusantara. Masjid ini didirikan oleh Kiai Muhammad Shareh yang merupakan ulama atau ahli agama yang menyebarkan Islam di wilayah Sedayu. Masjid berdiri sejak abad ke-18 M.

Advertisements

Dalam sejarahnya, pada awalnya Masjid Kebondalem dibangun dengan berdinding bambu. Rupanya, pembangunan masjid ini sebagai salah satu ikhtiar perjuangan dari Kiai Shareh dalam menyebarkan ajaran Islam. Melalui Masjid Kebondalem ini, Kiai Shareh berhasil mengajak masyarakat setempat untuk untuk meramaikan masjid. Selain beribadah, juga belajar ilmu agama kepada Kiai Shareh.

Tapi perjuangan Kiai Shareh untuk menyebarkan Islam di Sedayu tidak mulus-mulus amat. Mungkin karena bangunannya hanya berdinding bambu, suatu hari masjid tersebut hangus terbakar. Tinggal puing dan abu. Menurut penuturan Nuryanto (Interview Nuryanto: 2023), kebakaran tersebut disulut jatuhnya lampu teplok (ublik), dana pi segera menjalar melahap bangunan masjid.

Halaman: First 1 2 3 ... Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan