Kluster Geser ke Banyumas, Ratusan Santri Covid-19

662 kali dibaca

Kluster penularan virus Corona merambah dua pondok pesantren di Jawa Tengah. Ratusan santri dipastikan positif terpapar Covid-19. Kedua pesantren tersebut terpaksa ditutup untuk menghindari meluasnya penyebaran virus ini.

Soal pondok pesantren yang menjadi kluster baru Covid-19 di Jawa Tengah ini dikonfirmasi Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyumas Sadiyanto. Menurutnya, hingga Kamis (24/9/2020), terdapat 138 santri positif Covid-19 di Kabupaten Banyumas.

Advertisements

Ratusan santri tersebut berasal dari dua pondok pesantren. Kedua pondok pesantren tersebut masing-masing berada di Desa Karanggintung, Kecamatan Sumbang dan di Kelurahan Purwanegara, Kecamatan Purwokerto. Di pesantren Kecamatan Sumbang ada 11 kasus dan di Kecamatan Purwokerto Utara sebanyak 127 santri positif Covid-19. Sehingga, total ada 138 santri positif Covid-19.

Sadiyanto menjelaskan, kasus pertama terjadi di pondok pesantren yang berada di Kelurahan Purwanegara. “Memang awalnya ada satu santri yang positif duluan,” kata Sadiyanto seperti dikutip Kompas, Jumat (25/9/2020).

Setelah kasus pertama itu, pihak berwenang langsung melakukan tes swab massal dalam bebeberapa gelombang mulai akhir pekan lalu. “Banyak santri yang mengeluh batuk pilek, terus kita datang ke sana karena ada info dari puskesmas. Untuk kewaspadaan,” ujar Sadiyanto.

Hasil dari tes swab itu memastikan ada 127 santri positif Covid-19. Setelah dilakukan tracing lanjutan, ditemukan lagi 11 kasus tersebut. Kedua pesantren tersebut akhirnya ditutup dan harus menjalani karantina selama 14 hari.

Di kesempatan terpisah, Bupati Banyumas Achmad Husein menegaskan, kasus terbaru adalah hasil dari tes swab terhadap 292 santri di pondok pesantren tersebut. Selanjutnya, gugus tugas akan melakukan tes swab terhadap santri lain di pesantren yang memiliki jumlah santri sekitar 590-an orang itu. Diperkirakan swab perlu waktu dua hari, atau selesai pada Jumat sore. Tracing dan swab juga akan dilakukan kepada kontak erat masing-masing santri yang mungkin juga beraktivitas di luar pesantren.

Diungkapkan juga, para santri yang positif Covid-19 tersebut akan dirawat khusus, baik di faskes maupun di tempat karantina. Adapun, santri yang hasil swabnya negatif akan menjalani karantina sebelum diliburkan di daerah asalnya.

Kluster di Wilayah Lain

Dari Jawa Barat dilaporkan, salah pondok pesantren di Kabupaten Kuningan juga menjadi kluster baru Covid-19. Sebanyak 46 orang santri di Pondok Pesantren Husnul Khotimah diketahui positif Covid-19.

Informasi itu diketahui dari keterangan pers yang dirilis pengurus Pondok Pesantren Husnul Khotimah, yang meminta para orang tua santri agar tetap tenang dan memperbanyak doa. Dipastikan pihak pesantren sedang melakukan penanganan yang terbaik dalam pencegahan wabah Covid-19 tersebut.

Ketua Yayasan Husnul Khotimah, KH Mu’tamad LC, memastikan pihak pesantren telah menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Ia menceritakan, sejak penerimaan kedatangan santri baru beberapa waktu, protokol kesehatan telah diterapkan.

“Kedatangan santri gelombang pertama (1-2 Agustus 2020) kami mensyaratkan rapid test. Hasilnya, dari 702 santri yang datang, 700 santri nonreaktif dan 2 santri reaktif. Nah, santri tersebut dipulangkan dan dilakukan tes swab di rumah masing-masing,” jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga melakukan swab massal kepada 150 orang pegawai. Swab massal itu menunjukan hasil semuanya negatif.

Saat kedatangan santri gelombang kedua pun, juga dilakukan test PCR di Pondok Pesantren Husnul Khotimah terhadap 1.350 santri yang baru datang. Hasilnya, diketahui 7 orang santri dinyatakan positif dan dilakukan isolasi mandiri. Setelah 14 hari lalu dilakukan tes swab ulang, dan hasilnya tetap negatif.

Lalu, pada kedatangan santri gelombang ketiga, 12-13 September 2020, pihak pondok juga melakukan tes swab terhadap 1.200 santri yang baru datang. “Hasilnya, tiga orang santri positif, dan dilakukan isolasi mandiri. Setelah 14 hari, kami melakukan tes swab ulang. Alhamdulillah, hasilnya negatif,” bebernya seperti dikutip kumparan.

Sayangnya, pada periode 12 hingga 24 September 2020, ada sebagian santri mengalami gejala batuk, flu, dan panas. Terhadap para santri yang bergejala ini dilakukan tes swab. Hasilnya, terkonfirmasi sebanyak 46 santri Positif Covid-19. Saat ini, mereka dalam proses isolasi mandiri di lingkungan pondok.

Juru Bicara Ciris Center Covid-19 Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin, memastikan aktivitas Pondok Pesantren Husnul Khotimah untuk sementara ditutup. Ia juga memastikan pihaknya akan melacak siapa saja orang-orang yang pernah kontak langsung dengan 46 santri itu.

Selain itu, Crisis Center Covid-19 juga bakal menyemprotkan cairan disinfektan ke seluruh area pondok. “Kami melakukan tracing. Kemudian kami lakukan disinfeksi ke seluruh lingkungan pesantren,” ujarnya.

Di luar Jawa, sejumlah pesantren juga masih menjadi kluster Covid-19. Di Provinsi Sumatra Selatan, kluster pesantren jadi penyumbang signifikan bertambahnya kasus Covid-19. Hingga akhir pekan ini, tercatat ada 76 warga pesantren yang dipastikan positif Covid-19. Mereka adalah pengurus pondok pesantren dan santri.

Sementara itu, dari Kepulauan Riau dilaporkan jumlah santri yang positif Covid-19 bertambah

25 orang. Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), memastikan jumlah pasien Covid-19 di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Toapaya bertambah 25 orang. Kini total pasien Covid-19 menjadi 81 orang.

“Ada dua guru dan belasan santri yang tertular, yang paling banyak santriwati,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan Gama AF Isnaeni, Kamis (24/9/2020), seperti dikutip Republika.

Menurutnya, kondisi ini cukup mengkhawatirkan, mengingat ruang karantina di Kabupaten Bintan yang terbatas.

Dijelaskan juga, berdasarkan hasil penelusuran tim tenaga kesehatan, salah satu santriwati di pesantren tersebut tertular dari ibunya, yang berkunjung dari Batam. Ibu santri tersebut ternyata positif Covid-19 setelah dilakukan tes usap. Kini, puluhan santri dan santriwati tersebut masih melakukan karantina mandiri dan terus dipantau oleh tim medis.

Multi-Page

One Reply to “Kluster Geser ke Banyumas, Ratusan Santri Covid-19”

Tinggalkan Balasan