Istighotsah Daring, Upaya Batin di Tengah Wabah

1,325 kali dibaca

Istighotsah secara bahasa berasal dari kata al-gouts bermakna pertolongan. Al-Ghouts jika diikutkan pada wazn istif’al menjadi istighotsah, yang berarti memohon pertolongan. Di kalangan santri atau warga nahdliyin, istighotsah telah menjadi tradisi.

Saat pandemi Corona seperti sekarang ini, istighotsah menjadi sesuatu yang urgen, seperti yang telah dianjurkan para ulama ketika menghadapi keadaan sukar dan genting, “طلَبُ الغَوْثِ عِنْدَ الشِّدَّة وَالضِّيْقِ”. Bila di saat normal istigotsah bisa dilakukan dengan cara berkumpul dalam satu majlis, maka dalam keadaan darurat akibat pandemi di mana setiap orang harus melakukan physical distancing, istighotsah dapat dilenggarakan secara daring atau online.

Advertisements

Di samping mempertimbangkan situasi kondisi, istighotsah juga ampuh dipanjatkan di bulan-bulan istimewa, seperti bulan Sya’ban. Begitu istimewanya bulan Sya’ban, maka para ulama telah memberikan contoh bagaimana pentingnya menghidupkan malam nishfu sya’ban. Imam Syafi’i bahkan mengatakan, malam nishfu sya’ban sebagai malam yang mustajabah (doa yang dipanjatkan kepada Allah cepat terkabul) seperti tertulis di kitab Sunanul Kubro.

قَالَ الْبَيْهَقِي قَالَ الشَّافِعِي وَبَلَغَنَا أَنَّهُ كَانَ يُقَالُ إِنَّ الدُّعَاءَ يُسْتَجَابُ فِي خَمْسِ لَيَالٍ فِي لَيْلَةِ الْجُمْعَةِ وَلَيْلَةِ اْلأَضْحَى وَلَيْلَةِ الْفِطْرِ وَأَوَّلِ لَيْلَةٍ مِنْ رَجَبٍ وَلَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ (أخرجه البيهقي في السنن الكبرى رقم 6087)

Ahli hadits al-Baihaqi mengutip dari Imam Syafi’i: “Telah sampai kepada kami bahwa doa dikabulkan dalam lima malam, yaitu awal malam bulan Rajab, malam Nishfu Sya’ban, dua malam hari raya dan malam Jumat.” (as-Sunan al-Kubra, 6087).

Dan, malam ini menjadi momentum yang pas untuk bersama-sama beristighotsah secara daring di rumah masing-masing. Seperti, istighotsah daring yang akan dilaksanakan oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur. Istighotsah daring ini dipimpin oleh 19 kiai yang dimulai pukul 19.30 WIB.

Menurut Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar, istighotsah daring akan disiarkan langsung oleh 19 media televisi dan stasiun radio se-Jawa Timur serta via platform media sosial seperti Youtube, Facebook, dan Instagram. Mengikuti anjuran tersebut, beberapa pesantren pun melakukan istighotsah daring dan juga ngaji online kepada para santrinya yang baru-baru ini terpaksa harus dipulangkan lebih awal.

Keistimewaan Nishfu Sya’ban

Malam nishfu sya’ban di tengah pandemi Covid-19 ini bisa menjadi momentum untuk menggerakkan kita agar lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt dibarengi dengan munajat seluruh bangsa memohon pertolongan-Nya supaya pandemi korona segera diangkat dari bumi Indonesia.

Berikut tata cara amaliyah istighotsah para santri Al-Falah Ploso, Mojo, Kediri, ketika bertepatan dengan malam nishfu Sya’ban:

  1. Setelah sholat Maghrib membaca Surah Yasin tiga kali. Masing-masing diniati agar panjang umur dan diberi kekuatan selalu taat beribadah kepada Allah Swt; diniati menolak musibah, termasuk Covid19; dan diniati agar hanya Allah yang mencukupi dan tidak bergantung pada selain Allah.
  1. Selesai Surah Yasin, lalu membaca doa sebagai berikut:

اللَهُمَّ يَا ذَا المَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ.   اللَهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِي عِنْدَكَ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللَّهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَاقْتِتَارَ رِزْقِي، وَاكْتُبْنِي عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الحَقُّ فِي كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ “يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ” وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ

Artinya: “Wahai Tuhanku yang Maha Pemberi, Engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada Tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman bagi orang-orang yang takut.

Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada lauh mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di lauh mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku. Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata–sementara perkataan-Mu adalah benar–di kitab-Mu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki. Di sisi-Nya di lauh mahfuzh.’ Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT.

Multi-Page

Tinggalkan Balasan