Ijazah Dalailul Khoirot di Pesantren Roudhotul Qur’an 2

2,807 kali dibaca

 

Pondok Pesantren Roudhotul Qur’an 2 Ciwarak, Sumbang, Banyumas, Jawa Tengah sukses menggelar Ijazah Kubro Dalailul Khoirot pada Sabtu (1/10/2022). Meskipun suasana diguyur hujan, tidak menyiutkan hati jemaah unuk hadir dalam kegiatan Ijazah Dalailul Khoirot tersebut. Tidak kurang dari 200 peserta hadir dari berbagai kalangan; ada yang santri asli PPRQ 2, alumni PPRQ 2, beberapa santri dari pesantren lain, dan masyarakat umum.

Proses Ijazah mengijazahkan dalam dunia kepesantrenan memang suatu hal yang lazim. Ini merupakan suatu bentuk perizinan dari kiai kepada para santri maupun masyarakat secara umum untuk mengamalkan suatu amalam yang bermanfaat yang berkenaan dengan masalah duniawi ataupun ukhrowi.

Advertisements

Tepat bakda ashar rangkaian prosesi kegiatan ijazah pengamalan kitab Dalailul Khoirot dimulai. Di tengah rintikan hujan, para jemaah tetap khidmat dalam mengikutinya. Adapun pembimbing dalam pengamalan kitab Dalailul Khoirot adalah ada Gus Nahdhy, Gus Azka, Gus Quowwam, Gus Quoies Hassan, dan Gus Haris Ahmad. Dzuriyyah KH Mufid Mas’ud tersebut secara bergantian menjadi pembimbing jemaah, memberikan arahan tentang wirid mana saja yang dibaca dalam setiap harinya (Senin-Minggu).

Dalam penyampaian awal, Gus Azka telah mengingatkan ke semua jamaah untuk khusyuk dan memahami setiap arahan demi arahan.

“Nanti kalau sudah dimulai, semua fokus, soalnya nanti ada bacaan-bacaan yang tidak perlu dibaca, harus tahu di mana mengakhiri bacaan, ada lafaz-lafaz tertentu yang dapat dimaksimalkan berdoa, dan lain-lain. Sehingga, ketika mengamalkan di rumah, kalian tidak akan bingung. Sekarang juga berada di bulan maulid, di dalam sini terdapat banyak bacaan-bacaan selawat. Shollu ‘Alan Nabi Muhammad,” ungkap pimpinan Majelis Sholawat Hadroh Pandanaran tersebut.

Setelah melalui proses yang cukup panjang, rangkaian pengarahan dalam mengamalkan kitab Dalailul Khoirot berakhir pukul 19.30 WIB. Kitab Dalailul Khoirot setebal 196 halaman dikupas tuntas sampai habis. Masing-masing Gus memandu secara jelas, dan mudah untuk dipahami.

Rangkaian acara selanjutnya, yakni prosesi pengijazahan. Abah KH Mu’tashim Billah berperan sebagai mu’jiz, yang memberikan sebuah ijazah Dalailul Khoirot. Abah KH Mu’tashim Billah menyampaikan lafaz ijazah “Ajaztukum kitab Dalail Khoirot Lillahi Ta’ala”, para jemaah yang hadir di Pondok Pesantren Roudhotul Quran 2 Ciwarak serentak bergerumuh mengucapkan “Qobiltu”, yang artinya “saya terima ijazah” (kitab wirid Dalailul Khoirot).

“Dengan ini, para jemaah telah sah punya sanad dalail dari mbah KH Mufid, al-Fatihah,” pungkas Abah KH Mu’tashim Billah.

Di hadapan seluruh jemaah, Abah KH Mu’tashim Billah berpesan supaya jangan lupa untuk diamalkan, dan memulazamahkan, karena Kitab Dalailul Khoirot merupakan senjata para kiai –termasuk mbah KH Mufid Mas’ud– sebagai wasilah dalam mengabulkan hajat.

Lebih lanjut, pengasuh Pondok Pesantren Sunan Pandanaran ini juga mengajak para jemaah untuk menjadi pribadi yang berkarakter seperti Rasulullah Saw. Karakter ahlul quran, ahli ibadah, suka menolong, suka memberi, silaturahmi, dan semua karakter positifnya.

Rangkaian acara ditutup dengan lantunan doa dari Abah KH Mu’tashim Billah dan Abuya Thoha ‘Alawy, pengasuh Pondok Pesantren Ath-Thohiriyah, Karangsalam, Purwokerto.

Multi-Page

Tinggalkan Balasan