Halal Bihalal Bani Qary Bersama KH Ali Rifqi Abdullah

1,299 kali dibaca

 

Suasana Lebaran Idul Fitri 1442 H masih terasa ketika ada kegiatan halal bihalal pada Ahad, 16 Mei 2021 atau 4 Syawal 1442 H, di kediaman Nyai Aisyah Batuputih, Sumenep, Madura. Seluruh sanak saudara kumpul dalam halal bihalal tahunan Bani Qary.

Bani Qary adalah anak cucu keluarga Kiai Qary yang astanya berada di Pasongsongan, ke arah barat Kabupaten Sumenep. Sebagai keluarga besar, Bani Qary untuk melestarikan tradisi halal bihalal ini sebagai kegiatan baik untuk diteruskan sebagai kebiasaan. Dihadiri tidak kurang dari 400 orang, yang semuanya merupakan keluarga besar Kiai Qary, halal bihalal inu dikemas dengan pengajian umum, dengan menghadirkan penceramah kondang KH Ali Rifqi Abdullah, pengasuh Pondok Pesantren Al-Ittihad Lenteng, Sumenep, Madura.

Advertisements

Hikmah Halal Bihalal

Di dalam tausiyahnya, KH Ali Rifqi Abdullah yang merupakan alumni Pondok Pesantren Annuqayah ini menjelaskan hikmah halal bihalal. Kiai yang juga masih keluarga besar Bani Qary ini menjelaskan bahwa halal bihalal (silaturrahmi) dapat meluaskan rizki dan dapat memanjangkan umur.

Dalam hal memanjangkan umur ini, dapat ditafsir sebagai umur yang bertambah atau usia yang berkah, seperti terekam dalam sebuah hadis, “Siapa yang suka dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung tali silaturahmi.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Masih menurut Kiai Ali Rifqi, kita harus mengakui keluarga (jika memang keluarga) dalam kondisi apa pun. Baik dalam keadaan kaya atau miskin, dalam kondisi lapang atau susah. Karena, mengakui keluarga merupakan dasar utama untuk menyambung ikatan silaturrahmi.

“Akuilah keluarga itu sebagai keluarga, meskipun dalam keadaan lapang atau suasah (apes, Madura),” Kiai yang murah senyum ini mengatakan.

Salat Lima Waktu

Selain menjelaskan hikmah halal bihalal, Kiai Ali Rifqi yang juga pernah belajar di Makkah Almukarromah, ini juga memaparkan pentingnya salat lima waktu. Bahwa salat itu dapat mencegah perbuatan keji dan munkar. Di samping itu, salat lima waktu juga dapat meminimalisasi perbuatan dosa. “Kunci menghindar dari dosa adalah mendirikan salat,” demikian Kiai Ali Rifqi menjelaskan.

Kemudian disitir firmal Allah dalam Al-Quran, “Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Ankabut: 45).

Salat merupakan perkara yang sangat mendasar dalam kegiatan ibadah kepada Allah. Dari Anas RA, Nabi SAW bersabda, “Yang pertama kali akan dihisab dari seseorang pada hari kiamat adalah salat. Jika salatnya baik, akan baik pula seluruh amalnya. Jika salatnya rusak, akan rusak pula seluruh amal perbuatannya.”

Makna Takwa

Pada bagian lain tausiyahnya, Kiai Ali Rifki menjelaskan pesan inti dalam syariat Islam. Menurutnya, orang yang bertakwa akan bersyukur ketika mendapatkan nikmat dan akan bersabar di saat menghadapi musibah. “Setidaknya, orang yang bertakwa akan jauh lebih baik dalam menghadapi kehidupan, baik di dunia maupun di akhirat,” urai Kiai yang humoris ini.

Keterangannya itu didasarkan pada firman Allah, “Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS. At-Thalaq: 2-3)

Pada bagian akhir tausiyahnya, Kiai Ali Rifqi mengatakan, “Orang yang mengutamakan akhirat akan mendapat keduanya, keduniaan dan keakhiratan. Sebaliknya, orang yg mengutamakan dunia semata-mata dapat keduniaan, tidak keakhiratan.”

Halal bihalal Bani Qary berakhir dengan berakhirnya tausiyah Kiai Ali Rifqi. Sebelum tausiyah, halal bihalal ini diawali dengan tahlil dan kiriman fatihah kepada para sesepuh yang telah berada di alam kubur. Pembacaan tahlil dan fatihah dipimpin oleh Ketua Ikatan Bani Qary, Kiai Baqri Marhumuddin, dan yang terkahir ditutup dengan doa oleh Kiai Hayat Abu Bakar.

Multi-Page

Tinggalkan Balasan