Halal Bihalal Bani Qary Bersama KH Ali Rifqi Abdullah

1,258 kali dibaca

 

Suasana Lebaran Idul Fitri 1442 H masih terasa ketika ada kegiatan halal bihalal pada Ahad, 16 Mei 2021 atau 4 Syawal 1442 H, di kediaman Nyai Aisyah Batuputih, Sumenep, Madura. Seluruh sanak saudara kumpul dalam halal bihalal tahunan Bani Qary.

Bani Qary adalah anak cucu keluarga Kiai Qary yang astanya berada di Pasongsongan, ke arah barat Kabupaten Sumenep. Sebagai keluarga besar, Bani Qary untuk melestarikan tradisi halal bihalal ini sebagai kegiatan baik untuk diteruskan sebagai kebiasaan. Dihadiri tidak kurang dari 400 orang, yang semuanya merupakan keluarga besar Kiai Qary, halal bihalal inu dikemas dengan pengajian umum, dengan menghadirkan penceramah kondang KH Ali Rifqi Abdullah, pengasuh Pondok Pesantren Al-Ittihad Lenteng, Sumenep, Madura.

Advertisements

Hikmah Halal Bihalal

Di dalam tausiyahnya, KH Ali Rifqi Abdullah yang merupakan alumni Pondok Pesantren Annuqayah ini menjelaskan hikmah halal bihalal. Kiai yang juga masih keluarga besar Bani Qary ini menjelaskan bahwa halal bihalal (silaturrahmi) dapat meluaskan rizki dan dapat memanjangkan umur.

Dalam hal memanjangkan umur ini, dapat ditafsir sebagai umur yang bertambah atau usia yang berkah, seperti terekam dalam sebuah hadis, “Siapa yang suka dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung tali silaturahmi.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Masih menurut Kiai Ali Rifqi, kita harus mengakui keluarga (jika memang keluarga) dalam kondisi apa pun. Baik dalam keadaan kaya atau miskin, dalam kondisi lapang atau susah. Karena, mengakui keluarga merupakan dasar utama untuk menyambung ikatan silaturrahmi.

“Akuilah keluarga itu sebagai keluarga, meskipun dalam keadaan lapang atau suasah (apes, Madura),” Kiai yang murah senyum ini mengatakan.

Salat Lima Waktu

Selain menjelaskan hikmah halal bihalal, Kiai Ali Rifqi yang juga pernah belajar di Makkah Almukarromah, ini juga memaparkan pentingnya salat lima waktu. Bahwa salat itu dapat mencegah perbuatan keji dan munkar. Di samping itu, salat lima waktu juga dapat meminimalisasi perbuatan dosa. “Kunci menghindar dari dosa adalah mendirikan salat,” demikian Kiai Ali Rifqi menjelaskan.

Halaman: 1 2 Show All

Tinggalkan Balasan