Gus Abe: Santri, Kiai, Aktivis

1,945 kali dibaca

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) memiliki nakhoda baru. Muhammad Abdullah Syukri terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Besar PMII periode 2021-2023. Gus Abe, panggilannya, terpilih pada Kongres XX yang dilaksanakan di Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (25/3/2021).

Siapa Gus Abe?

Advertisements

Panggilan “Gus” itu sudah menunjukkan bahwa ia dilahirkan dari keluarga pesantren. Ya, lelaki kelahiran Cirebon, 5 Oktober 1991, memang putra seorang kiai dari Buntet Pesantren Cirebon, Jawa Barat.

Sebagai anak kiai, tentu Gus Abe menjalani proses pembelajaran di lingkungan pesantren, menjalani hari-hari sebagai seorang santri. Di Pondok Buntet Pesantren Cirebon itulah ia menjadi seorang santri dan memperoleh pendidikan dari pesantren untuk kali pertama.

Ketika harus kuliah di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya Malang pada 2009-2010, Gus Abe sembari mondok di Pondok Pesantren Anwarul Huda Malang, Jawa Timur, hingga 2011. Setelah itu, untuk kurun 2012-2015, Gus Abe nyantri di pondok yang diasuh Mbah Moen atau Syaikhina KH Maimoen Zubair, Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang Rembang, Jawa Tengah.

Setelah itu, Gus Abe memperoleh kesempatan melanjutkan studi ke Jerman. Memperoleh beasiswa dari Pemerintah Jerman (DAAD), Gus Abe melanjutkan studi di Universitas Duisberg Essen, Jerman dan mengambil jurusan bidang ilmu politik dan pemerintahan. Saat itulah ia aktif di Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Cabang Jerman.

Pulang dari Jerman, Gus Abe mengamalkan ilmunya di Pondok Buntet Pesantren Cirebon. Bahkan, Gus Abe merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Asy-Syakiroh 2 Buntet Pesantren Cirebon. Selain itu, ia juga menjadi Sekretaris Bidang Pendidikan Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Buntet Pesantren Cirebon dan mengajar di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Buntet Pesantren.

Selain mengasuh pondoknya, Gus Abe juga memiliki aktivitas lain di Jakarta. Sebab, ia tercatat sebagai Wakil Direktur Center for Indonesian Policy Analysis (CIPA), Indonesian Returning Expert di Korporasi Jerman untuk Kerja Sama Internasional (GIZ Jerman), dan Tim Asistensi Staf Khusus Presiden Republik Indonesia.

Ia juga memiliki pengalaman internasional. Tercatat, Gus Abe itu pernah mewakili Indonesia pada Forum Perdamaian Dunia di Amerika Serikat dan Serbia dalam program 1.000 Abrahamic Circles (Agustus-September 2019). Program tersebut diinisiasi untuk membangun perdamaian di antara agama-agama Ibrahim (Yahudi, Kristen, dan Islam).

Kini, kini Gus Abe memikul amanah baru setelah terpilih sebagai Ketua Umum PB PMII periode 2021-2023. PMII merupakan wadah organisasi mahasiswa yang anggota banyak dari kalangan santri karena memang lahir dari lingkungan Nahdlatul Ulama (NU). Tidak mengagetkan jika Gus Abe terpilih sebagai Ketua Umum PB PMII. Sebab, ia memiliki pengalaman yang panjang sebagai aktivis PMII.

Ia pernah menjadi Ketua Komisariat PMII Universitas Brawijaya Malang dan selanjutnya menjadi Ketua Biro Beasiswa Bidang Hubungan Internasional PB PMII. DI antara prestasinya adalah menjadi salah satu inisiator pendirian Pengurus Cabang Internasional (PCI) PMII di tiga negara, yakni Maroko, Taiwan, dan Jerman.

Maka, Gus Abe kini menyandang tiga gelar sekaligus: santri, kiai, dan aktivis. Semoga kiprahnya mampu menghadirkan angin segar bagi dunia santri.

Multi-Page

Tinggalkan Balasan