Generasi Milenial, Generasi al-Kahfi, Generasi NKRI

1,406 kali dibaca

Istilah generasi milenial sudah terdengar sangat akrab. Istilah ini dicetuskan oleh William Strauss dan Neil Howe, dalam beberapa bukunya bertema Millenial Generation, atau yang disebut generation me atau echo boomers. Hasanudin Ali, dalam bukunya Milenial Nusantara memaparkan tiga karakter utama generasi milenial, yaitu creative, confidence, dan connected.

Creative atau kreatif dibuktikan dengan maraknya start up (ataupun stafsus kepresidenan) dari kalangan muda milenial. Confidence, atau percaya diri yang ditunjukkan dengan berani adu debat, komentar, mengirimkan tanggapan di dunia cyber. Sedangkan, connected, dipahami sebagai pandai bersosialisasi, berinteraksi dengan medsos, meski kadang di alam nyata tidak selihai cakapan di dunia maya. Namun, ada terminologi negatif yang sering disematkan pada generani milenial, misalnya, mereka masih muda dan mudah ikut arus zaman, pola pikir utopia yang perlu penataan, dan yang perlu digarisbawahi, generasi muda milenial, rata-rata memiliki sifat idealis dan cenderung kurang realistis.

Advertisements

Islam adalah agama yang sangat memerhatikan permasalahan tentang pemuda. Ada kisah Ibrahim muda dengan kecerdasan logikanya untuk menemukan keesaan Tuhan sebagai bentuk ketauhidan; kisah fenomenal Ashabul Kahfi yang meninggalkan peradaban karena keteguhan dalam berakidah; kisah Muhammad muda, bergelar al-Amin, tanda kemulian akhlak yang dimiliki; dan banyak lagi kisah lainnya. Hal ini membuktikan bahwa Islam adalah agama yang memerhatikan kaum muda, sebagai generasi penerbit semangat, penggelora jihad, menjaga panji umat, dan sebagai pundak kebangkitan sebuah peradaban.

Tantangan masa kini dan masa depan yang akan dihadapi oleh generasi muda Islam milenial sangatlah kompleks. Di era serba digitalisasi, keterbukaan bersosialisasi, dan komunikasi yang transparan menuntut generasi muda Islam milenial menjadi generasi saleh, yang moderat, dan berbhineka. Allah berfirman dalam Quran surah al-Kahfi ayat 13: Kami kisahkan kepadamu, Ya Muhammad, cerita ini dengan benar. Sesungguhnya, mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk.”

Nabi juga meriwayatkan bahwa ada tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan dari Allah pada hari kiamat, di antaranya adalah pemuda yang tumbuh dan berkembang dalam beribadah kepada Allah. Subhanallah, semoga kita bisa menjadi pemuda yang dimaksud! Syaabbun nasya a fii ‘ibaadatillah..

Allah SWT memberikan contoh dalam Quran tentang generasi muda, agar dalam diri para generasi memiliki keluasan ilmu dan pengetahuan, memiliki keteguhan akidah dan iman di tengah modernisasi peradaban. Generasi muda Islam milenial harus mampu bersikap toleran, terutama menyangkut isu pluralisme, sehingga mewujudkan nilai-nilai damai dalam Islam.

Generasi  muda Islam milenial harus menjadi agent of change atau seorang yang mampu mengubah diri agar mantap dalam berakidah, tekun dalam beribadah, moderat yang berakhlakul karimah, dan berbhineka ketika bermuamalah, sehingga mampu menjadi uswah yang hasanah dalam beragama dan berbangsa.

Disimpulkan bahwa generasi Islam milenial adalah seorang change agent, pemuda yang mampu membawa perubahan, berlandaskan ketauhidan dan keislaman, saleh yang moderat dalam kebhinekaan, dan berakhlakul karimah, untuk dijadikan teladan. Semoga kita mampu menjadi generasi Ibrahim muda, yang berlogika luas untuk menemukan kebesaran Tuhan. Generasi Islam milenial mampu menjadi generasi al-Kahfi, yang teguh beriman di tengah modernisasi zaman. Berlaku selayak Nabi Muhammad ketika muda, yang berakhlak mulia di tengah kejahiliyahan dan kedzaliman.

Siapkah kita menjadi pemuda yang dimaksud menjadi golongan yang dinaungi Allah di padang mashsyar? Salam Generasi Islam Milenial! Generasi muda dengan kesalehan yang moderat dan berbhineka.

Multi-Page

One Reply to “Generasi Milenial, Generasi al-Kahfi, Generasi NKRI”

Tinggalkan Balasan