Garam Berjampi dari Pak Kiai

1,266 kali dibaca

Ini kisah tentang makhluk halus, dan nyata, dan saya masih ingat runtutan peristiwanya.

Pada akhir 1990-an saya tinggal di Bali. Kita tahu, sebagian orang menyebut Bali adalah surganya makhluk halus. Tapi saya tipe orang yang tak ambil pusing soal-soal yang begituan.

Advertisements

Kisah bermula ketika menyewa sebuah rumah kecil di kawasan Denpasar. Rumah itu “ideal” buat saya, yang bekerja sebagai wartawan dan sesekali menulis cerita. Tersembunyi, menyendiri, dikelilingi halaman dan pekarangan luas, agak jauh dari rumah-rumah tetangga, dan lebih dekat dengan sungai yang ditudungi rerimbunan tanaman bambu.

Rupanya rumah itu bukan cuma ideal buat saya, tapi juga makhluk halus. Hal itu saya ketahui setelah ada seorang teman yang orang Bali berkunjung. Suatu malam ia datang ke rumah. Belum masuk rumah, masih di halaman depan, ia sudah geleng-gelang kepala.

“Mas, ilmu apa yang sampean pakai, sampai berani tinggal di rumah seperti ini, sendiri lagi?”

“Kenapa memang?”

“Ini seperti tempat jin buang anak. Seluruh jenis makhluk halus ngumpul di sini. Tak takut apa sampean?”

Akhirnya ia tak jadi masuk ke rumah. Dengan alasan punya keperluan lain, ia pamit dan pergi lagi. Mungkin teman saya itu salah seorang yang memiliki kelebihan bisa melihat atau mendeteksi keberadaan makhlus halus. Kita tahu, banyak orang yang memiliki kelebihan seperti itu, lebih-lebih di lingkungan pesantren. Saya tergolong yang bukan.

Saya, meskipun yakin bahwa makhluk halus itu memang ada karena keberadaannya telah disebutkan dalam al-Quran, tak pernah dan tak ingin bersinggungan dengan masalah-masalah seperti itu, hal-hal yang berbau kegaiban, supranatural, roh-roh halus, klenik, dan semacamnya dan sebagainya.

Begitulah, saya cuek saja, tak mau ambil pusing soal-soal begituan ketika memutuskan untuk meninggali rumah sewa itu. Bagi saya, asal meninggali suatu tempat dengan hati yang bersih dan niat yang tulus, semuanya akan baik-baik saja.

Halaman: First 1 2 3 Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan