Setiap tanggal 7 Juli, kita selalu memperingati hari Pustakawan. Namun, memperingati tanpa merefleksi kembali rasanya kurang lengkap. Apalagi di era digital yang terus berkembang seperti…
View More Nasib Pustakawan di Era DigitalKategori: Opini
Revitalisasi Perpustakaan untuk Masyarakat Produktif
Perpustakaan adalah bagian vital dalam rumusan pengetahuan secara umum. Artinya, perpustakaan dapat dijadikan indikasi sebagai sebuah kemajuan di dalam sebuah instansi, lembaga, atau bahkan negara.…
View More Revitalisasi Perpustakaan untuk Masyarakat ProduktifTafsir Falsafi di Era Digital: Menggali Pemikiran Nadirsyah Hosen
Tafsir Al-Qur’an, sebagai upaya fundamental untuk memahami dan menggali makna kitab suci, telah mengalami evolusi signifikan seiring perkembangan zaman. Dari corak bayani yang berpusat pada…
View More Tafsir Falsafi di Era Digital: Menggali Pemikiran Nadirsyah HosenMembaca Hassan Hanafi: Dari Turats ke Liberasi Sosial
Di pondok-pondok pesantren, terutama yang masih memegang erat kitab kuning dan pola bandongan klasik, nama Hassan Hanafi bisa jadi terdengar asing atau bahkan dianggap “tidak…
View More Membaca Hassan Hanafi: Dari Turats ke Liberasi SosialPenulis dan Minoritas Kreatif
Dalam perjalanan menuju Pesantren Cipasung, Tasikmalaya, akhir Mei lalu saya memperoleh pertanyaan mengejutkan: “Mas, workshop penulisan kita selama ini efektif atau tidak untuk melahirkan banyak…
View More Penulis dan Minoritas KreatifIslam, Sebuah Nama atau Sifat?
Di tengah ramainya klaim kebenaran dan gesekan antarumat beragama, sebuah pertanyaan mendasar kerap terlupakan: apakah “Islam” itu kata benda atau kata sifat. Jika yang pertama,…
View More Islam, Sebuah Nama atau Sifat?Surat Kelima: Kepada Bapak Putu Wijaya
Bapak Putu Wijaya yang saya takzimi, Ada rasa senang yang merebak di dada kami, anggota Semaan Puisi, kala Bapak sudi menerima kunjungan kami (Kamis, 3…
View More Surat Kelima: Kepada Bapak Putu WijayaKemandirian Ekonomi Santri: Sebuah Otokritik
Akhir-akhir ini, jagad media sosial dihebohkan dengan fenomena banjirnya lautan pelamar kerja. Minimnya ketersediaan lapangan kerja, membuat masyarakat ramai berbondong-bondong datang ke sebuah perusahaan yang…
View More Kemandirian Ekonomi Santri: Sebuah OtokritikPesantren, Kapitalisme, dan Pasar Tuhan
Sore itu, langit Jombang separo mendung. Di halaman ndalem kiai sepuh, Archimea duduk berselonjor di atas tikar pandan, ditemani secangkir kopi tubruk dan kitab kuning…
View More Pesantren, Kapitalisme, dan Pasar TuhanDekat di Layar, Jauh di Hati: Ketika Teknologi Mendistraksi Relasi
Hangatnya percakapan, tatapan mata penuh perhatian, dan kehadiran utuh mulai memudar. Yang menggantikan adalah kepraktisan, sementara keakraban dan keintiman perlahan-lahan pergi menjauh. Fenomena ini kian…
View More Dekat di Layar, Jauh di Hati: Ketika Teknologi Mendistraksi Relasi