BIANGLALA UNTUK IBU

894 kali dibaca

NYANYIAN SEPI

Inilah hati yang teriris
Bunga berduri itu
Hingga embun jatuh
Sebelum pagi duduk
Di pangkuanku

Advertisements

Oh, apa yang dapat kukatakan
Sepi telah melaju jauh
Ke rongga hatiku
Mendayung rindu
Dengan papan yang
Hampir patah

Bila tiba waktu
Sunyi mekar di dadaku
Sajadah terhampar luas
Di hati kekasih

Jogja, 22 Desember 2021.

PERPISAHAN

Luka telah meremukkan tulang dadaku
Di antara tahun ke tahun
Yang kuperas dari kapas hatimu

Cukuplah sebuah alasan
Mengapa hidup begitu wangi
Melebihi harum melati

Sedang cinta memantai
Nyeri ke ulu nadi
Tak lagi bisa membayangkan
Hidup yang lebih berarti

Jogja, 22 Desember 2021.

DI SEBUAH PANTAI

Ada yang tak sampai
Di pantai
Di antara keramaian
Sepi lebih nyaring

Pagi mendaki bukit
Seperti kerang dan umang-umang
Di jejak pasir menghitam

Di sebuah pantai
Hati melerai
Ombak tak sampai
Sebuah kapal tenggelam
Sebelum labuh

Jogja, 23 Desember 2021.

PADAMU AKU PULANG

Jika hatimu tak seluas samudera
Di manakah air mata ini bermuara
Berteduh angin sejuk sabana doamu
Ketenangan semesta dalam dadaku

Jika matamu tak seteduh rumah Ibu
Di manakah keluh ini berlabuh
Bergemuruh rindu pohon waktu
Rindang menaungi selaput jiwaku

Jogja, 23 Desember 2021.

PARUTAN KELAPA

Malamku malam tanpa lampu
Cahaya pendar dalam jiwaku
Kusulut dari hati Ibu

Di atas parutan kelapa
Ibu kembali berkisah
Tapi bukan suara
Hanya malam sunyi
Kunang-kunang beterbangan
Dari matanya yang terkatup

Seperti gerimis
Parutan kelapa menyemerbuk
Di tempayan waktu
Sedang anak-anakmu
Merangkai bianglala
Untukmu, Ibuku

Jogja, 24 Desember 2021.

Multi-Page

Tinggalkan Balasan