Baru Dibuka, Pondok Gontor Diisolasi Tersebab Corona

1,127 kali dibaca

Baru saja dibuka setelah vakum sekitar tiga bulan, Pondok Pesantren Gontor, Ponorogo, Jawa Timur diisolasi. Penyebabnya, salah satu santri yang baru dua pekan berada di pondok dipastikan terpapar virus Corona atau Covid-19. Santri tersebut kini dalam peratawan intensif di rumah sakit setempat.

Seperti diketahui, Pondok Gontor yang merupakan salah satu pesantren terbesar di Jawa Timur telah menerima kembali kedatangan sekitar 22 ribu santri mulai awal hingga pertengajan Juni 2020. Seperti pondok pesantren lainnya, Pondok Gontor juga sedang bersiap memulai kembali kegiatan belajar mengajarnya di masa New Normal.

Advertisements

Namun, kabar mengejutkan tersiar pada Senin (6/7/2020). Salah satu santri di Pondok Pesantren Gontor 2 yang berada di Kecamatan Siman dipastikan positif Covid-19. Bahkan, kabar tersebut diumumkan langsung oleh Bupati Ponorogo Ipong Muslchlisoni melalui siaran pers. “Sementara di pondoknya sedang dilakukan tracing terhadap kontak erat,” kata Bupati Ponorogo Ipong Muslchlisoni.

Tak hanya melakukan penelusuran terhadap semua kontak erat dengan santri yang positif Covid-19 tersebut, Bupati juga meminta warga pondok yang lain juga diisolasi. Selanjutnya, tim kesehatan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 diperintahkan untuk melakukan tes kesehatan, baik metode rapid test atau tes cepat maupun tes usap atau swab test.

“Untuk sementara warga pondok yang ada di dalam tidak diperkenankan untuk keluar pondok, begitu juga tidak diperkenankan menerima tamu atau kunjungan untuk keperluan apa pun, kecuali pemenuhan kebutuhan pokok dan pelayanan kesehatan,” tandas Ipong Muslchlisoni..

Berdasarkan keterangannya, santri Pondok Gontor 2 yang terpapar Covid-19 ini berasal dari Sidoarjo, Jawa Timur, berjenis kelamin pria. Ia tiba di pondok pada 17 Juni 2020. Setelah mengetahui salah santrinya positif Covid-19, pihak Pondok Gontor kemudian membentuk tim untuk melakukan penelusuran. Hasilnya diumumkan Selasa (7/7/2020) ini.

Menurut keterangan resmi pihak pondok, santri yang positif Covid-19 tersebut saat tiba sebenarnya sudah membawa surat keterangan sehat dan surat pernyataan telah melakukan karantina mandiri di kediamannya dari 6 Juni hingga 16 Juni 2020. Surat tersebut bermaterai dan ditandatangani wali santri.

Setelah tiba di pondok, santri tersebut melakukan aktivitas seperti biasanya dan terpantau dalam kondisi sehat. Tidak ada gejala sakit dan keluhan apa pun. Namun, pada 2 Juli 2020, ada informasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo yang menyebutkan bahwa ayah dari santri tersebut dinyatakan positif Covid-19. Atas dasar itulah, terhadap santri tersebut kemudian dilakukan test swab, dan sampelnya dikirim ke BPLK Surabaya. Dua hari kemudian, pada 4 Juli, hasil test swab keluar dan santri tersebut dinyatakan positif Covid-19.

Saat itu juga, santri tersebut dibawa ke Rumah Sakit Aisiyah Ponorogo, tapi kemudian diisolasi dan dirawat di RS Darmayu Ponorogo. Pihak Pondok Modern Gontor pada Senin, 6 Juli 2020 juga menerima surat dari Sekda Ponorogo sebagai tindak lanjut dari santri yang dinyatakan positif tadi.

Pihak pondok kemudian melakukan berbagai langkah. Misalnya, dilakukan tracing terhadap teman satu kamar, satu kelas, dan teman-teman lainnya yang melakukan kontak. Semua santri kemudian dikarantina sesuai dengan standar  protokol Covid-19.

Selain itu, pihak pondok, melalui Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) Gontor Cabang Sidoarjo, langsung bergerak cepat mendatangi rumah orang tua santri di Sidoarjo. Rumahnya memang sudah tutupan dan dipagari dengan keterangan sedang melakukan isolasi mandiri. Menurut Pengurus IKPM Cabang Sidoarjo, Fuad Syukri, berdasarkan atas keterangan Ketua RW setempat, orang tua wali santri itu adalah seorang karyawan di salah satu bank. “Anak ini berangkat ke pondok pada 17 Juni, sang ayah lalu di-swab pada 22 juni dan dinyatakan positif. Pada 24 Juni diisolasi di sebuah wisma,” ujarnya.

Yang menarik menurut Fuad, pada Jumat 3 Juni 2020, seluruh anggota keluarga dari wali santri ini mulai dari istri dan kedua anaknya dilakukan rappid test dan hasilnya nonreaktif. Akhirnya mereka melakukan isolasi mandiri di rumah.

Berdasarkan atas fakta-fakta yang terjadi, Pondok Modern Darussalam Gontor meminta kepada seluruh wali santri agar tenang dan tetap mendoakan agar Pondok Gontor terhindar dari berbagai hal-hal negatif. “Kami meminta kepada semua wali santri agar tenang dan sabar. Insya Allah semua santri sehat wal afiat dan mari kita sama-sama berdoa memohon kepada Allah SWT agar keluarga besar Pondok Modern Gontor terhindar dari semua marabahaya,” kata Wakil Pengasuh Gontor 2, Ustadz Hudaya.

Multi-Page

Tinggalkan Balasan