“Assafih fil Ma’had”

5,047 kali dibaca

Kita mengenal istilah “safih” atau dengan bahasa lebih gampang yaitu “otak lemah” atau “otak kurang”. Artinya, safih adalah orang yang lemah atau kurang akalnya, sehingga tidak bisa menasarufkan atau mendayagunakan harta benda dengan bijak. Keadaan ini membuatnya tidak boleh menasarufkan harta bendanya. Dalam suatu qoul, safih dipersamakan dengan anak kecil karena ketakbijakannya menasarufkan harta benda.

Di pesantren tempat saya mondok, ada juga santri yang safih. Secara fisik, tidak ada yang kurang sama sekali darinya. Dia posturnya tinggi, tidak gemuk dan tidak kurus. Rambutnya tumbuh subur dan menjulur lurus dari pangkal kepala. Giginya rapi teratur dan selalu kelihatan bersih karena dia rajin membersihkan gigi terutama saat mandi. Gerakannya gesit bahkan. Kalau kita coba beradu lari dengannya, barangkali akan kalah. Dia berlari dengan sangat cepat, sangat ngotot, tidak peduli apa pun.

Advertisements

Selama ini, dia hampir tidak pernah sakit. Ya, memang katanya orang yang seperti itu justru tidak gampang sakit. Entah karena apa. Ada yang mengatakan alasannya begini, “Karena dia tak ada beban pikiran seperti kita-kita ini. Jadinya fisik dia sehat terus.”

Ada juga yang mengatakan, “Karena dia tak makan aneh-aneh seperti yang kita makan. Makannya cukup nasi lauk biasa, minum air putih atau teh. Selesai.”

Saya pikir, semuanya benar. Sama-sama bisa masuk ke dalam penalaran akal sehat. Tinggal kita apakah mau percaya salah satu atau kedua-duanya. Masing-masing memiliki hak yang sama.

Guyonan Bersama Safih

Saya memohon ampun kepada Allah, karena sering kali guyonan dengan teman kami yang safih itu. Guyonan dalam arti, saya sendiri atau kadang bersama teman-teman menjaili si safih. Semoga perbuatan kami tidak sampai mendatangkan murka Allah. Sebab, sepenuhnya kami hanya bercanda supaya bisa tertawa bersama.

Halaman: First 1 2 3 Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan