Arak-arakan Khitan ala Santri Surabaya

2,910 kali dibaca

Arak-arakan khitan merupakan salah satu tradisi lokal yang masih banyak dilestarikan oleh masyarakat. Salah satunya Muhammad Yafik, warga Penjaringan Sari, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya, Jawa Timur, yang menggelar arak-arakan khitan pada Sabtu (29/02). Acara ini diselenggarakan sebagai wujud ungkapan rasa syukur atas terlaksananya khitan sang putra.

Rangkaian acara dimulai dengan pembacaan sholawat di rumah penyelenggara, sementara sang putra, Taufiqurrahman, dibawa ke titik pemberangkatan yang berjarak 1 km dari rumah. Dengan mengenakan jubah putih panjang, peci hitam, serta sorban, bocah berusia 7 tahun yang telah dikhitan tersebut kemudian duduk di kursi tandu yang telah dihias secara menarik, lalu diarak mengelilingi kampung.

Advertisements

Jika di tahun-tahun sebelumnya arak-arakan diisi dengan iringan musik hadrah dan penampilan pencak silat Pagar Nusa, namun kali ini berbeda. Yafik memilih untuk menggunakan iringan musik patrol. “Musik ini sudah sangat familiar dengan warga sekitar, sehingga dapat mengundang warga untuk melihat,” terangnya. Agar tidak menghilangkan identitas sebagai warga NU (Nahdlatul Ulama), lagu yang dipilih untuk didendangkan yaitu Mars Ansor yang sangat populer berjudul Ya ahlal Wathon. Tidak hanya itu, rombongan arakan juga dikawal oleh barisan serbaguna Ansor atau lebih dikenal sebagai Banser.

Perayaan ini menjadi semakin meriah dengan adanya udik-udikan, yakni menebarkan uang-uang receh ke jalan. Banyak warga yang antusias berebut untuk memperoleh uang receh sebanyak-banyaknya. Menurut Yafik, hal ini dilakukan sebagai pengingat agar tidak lupa sedekah.

Ditanya tentang alasannya menggelar arak-arakan khitan, Yafik yang berprofesi sebagai guru ini mengatakan, “Saya ingin melestarikan budaya lokal yang hampir punah ini. Arak-arakan memiliki nilai edukasi yang menunjukkan bahwa seorang ulama telah berhasil menjalankan tugasnya dan disambut masyarakat dengan suka cita dengan rebutan barang bawaannya. Di samping itu, saya juga ingin memberikan kenangan positif untuk putra saya,” ungkap Yafik.

Halaman: 1 2 Show All

Tinggalkan Balasan