Al Haniifiyah, Mendidik Santri Berjiwa Nasionalis

3,124 kali dibaca

Salah satu pondok pesantren yang mengalami perkembangan pesat di daerah Bekasi, Jawa Barat, adalah Pondok Pesantren Al Haniifiyah. Alumninya sudah menyebar ke berbagai tempat untuk mengamalkan ilmunya sesuai dengan wejangan kiainya: memberikan manfaat kepada masyarakat dan menyebarkan jiwa nasionalisme.

Didirikan Abuya KH Syamsudin Ardhi pada 31 Desember 1986 di Kampung Pedurenan  Jatiasih, Kota Bekasi, Pondok Pesantren Al Haniifiyah semula hanyalah tempat ngaji biasa untuk anak-anak warga sekitar. Terutama, KH Syamsudin Ardhi mendidik anak-anak yatim piatu dan dari keluarga-keluarga tak mampu.

Advertisements

Seiring berjalannya waktu, anak-anak didik yang mengaji ternyata semakin banyak, dan tak hanya datang dari daerah sekitar Bekasi. Mulai banyak santri yang datang dari luar daerah. Kiai Syamsudin pun sempat kebingungan untuk menampung kedatangan santri yang semakin hari kian banyak.

Di sela kebingungannya, Kiai Syamsudin membatin, “Apakah ini suatu pertanda dari Allah, memberikan isyarat kepada saya untuk membangun pondok pesantren?” Itulah yang kemudian mendorong Kiai Syamsuddin untuk berikhtiar mendirikan pondok pesantren.

Melalui Yayasan Pant Asuhan Ytaim Piatu Al-Haniifiyah, Kiai Syamsuddin mengajak masyarakat dan mengetuk hati para dermawan untuk bersama-sama membangun pondok pesantren. Dari situlah akhirnya berdiri Pondok Pesantren Al Haniifiyah, yang mampu menampung ratusan santri yang bermukim hingga kini.

Kini, Pondok Pesantren Al Haniifiyah yang semula hanya tempat ngaji anak-anak kampung telah berkembang pesat setelah mengkombinasikan sistem pendidikan pesantren salaf dan pendidikan modern. Di lingkungan Pesantren Al Haniifiyah ini, untuk sistem pendidikan tradisional, dibagi ke dalam tingkatan, yaitu tingkat pertama yang disebut Pendidikan Al-Adna dan tingkat menengah Al-Wustha serta tingkat tertinggi Al-Ulya’.

Sementara itu, untuk pendidikan dengan sistem modern, ada Taman Kanak-kanak Islam (TKI) Al-Haniifiyah, Madrasah Diniyyah Awaliyah (MDA) Al-Haniifiyah, Madrasah Tsanawiyyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA).

Selain pendidikan formal dan nonformal, di Pondok Pesantren Al Hanifiyyah juga memiliki kegiatan-kegiatan khusus, mulai dari kegiatan harian, mingguan, bulanan, sampai kegiatan tahunan. Di antaranya mulai pengajian kitab kuning (kutubut turos), muhadhoroh santri, kegiatan bulanan berupa muhadhoroh gabungan antara putra dan putri, sampai camping dakwah.

Kini, telah banyak alumni Pondok Pesantren Al Hanifiyyah yang telah berkiprah di berbagai tempat dan profesi. Ada yang menjadi pengusaha sukses, ada juga yang menjadi kepala kepolisian daerah (kapolda). Tak sedikit yang meneruskan kuliah baik di dalam maupun di luar negeri.

Bagi para alumni Pondok Pesantren Al Hanifiyyah ini, selama belajar di pondok dijadikan modal awal untuk mengembangkan diri hingga bisa berbakti kepada masyarakat. Itulah memang pendidikan yang selalu ditanamkan oleh Abuya KH Syamsudin sebagai pendiri pondok.

Ketika mendidik para santrinya, Kiai Syamsudin selalu berpesan agar setelah lulus dari pondok, seluruh bisa berjasa dan berbuat baik kepada orang lain, dan justru dilarang untuk menuntut jasa kepada orang lain. Kiai Syamsudin juga selalu berpesan kepada para santrinya untuk senantiasa memberikan suatu kemanfaatan kepada orang lain dan selalu menanamkan jiwa nasionalisme kepada masyarakat dan selalu menjujung tinggi nilai-nilai agama.

Multi-Page

Tinggalkan Balasan