Al-Fatah dan Para Santri Lansia

1,422 kali dibaca

Ada wajah-wajah yang tak biasa di Pondok Pesantren Al-Fatah Banjarnegara selama bulan Ramadan ini. Ya, mereka adalah santri yang tak muda lagi. Ada puluhan kakek dan nenek yang nyantri di pesantren ini. Layaknya santri, selama 20 hari dalam bulan suci ini, orang-orang yang sudah sepuh ini memperbanyak ibadah dan mengaji agar memperoleh berkah dan rida Ilahi.

Di Pondok Pesantren Al-Fatah yang terletak di Parakancanggah, Banjarnegara, Jawa Tengah, ini para santri lanjut usia (lansia) datang dari berbagai daerah. Selain Banjarnegara, ada yang datang dari Batang, Purbalingga, Wonosobo, Temanggung, dan lainnya. Layaknya santri, mereka juga membawa bekal sendiri seperti pakaian, alat memasak, dan sebagainya.

Advertisements

Seperti santri pada umumnya, selama mondok mereka juga tidur bersama di lantai, beralaskan kasur seadanya. Dan sudah rutin, berlangsung selama bertahun-tahun, Pondok Pesantren Al-Fatah ini dijadikan pondok oleh para orang-orang lanjut usia. Selama masa pandemi ini, mereka juga harys mengikuti protokol kesehatan selama menjadi santri.

Selama di pondok, para santri lansia ini mengikuti pengajian yang diadakan pesantren tentang fikih. Selebihnya, mereka diajak bersama-sama memperbanyak ibadah, terutama zikir bersama atau suluk. Biasanya, kegiatan suluk diadakan tiga kali dalam setahun, yakni pada bulan Ramadan, Muharram, dan Rajab. Jika selama Ramadan suluk berlangsung 20 hari, untuk bulan Muharram dan Rajab berlansung selama 40 hari.

Di kalangan para santri lansia ini, Pondok Pesantren Al-Fatah memang dikenal pesantren suluk. Selain menyelenggarakan pendidikan layaknya pesantren salaf dengan pengkajian kitab kuning, sejak berdiri pada 1901 pesantren ini memang rutin menyelenggarakan suluk dari amaln tarekat Naqsabandiyah Kholidiyah. Kini, Pesantren Al-Fatah diasuh oleh generasi keempat.

Pendiri Pondok Pesantren Al Fatah adalah KH Abdul Fatah. Sepulang dari belajar di Mekkah, sahabat dari KH Hasjim Asy’ari ini berniat mengambangkan dakwah Islam Ahlussunnah wal Jamaah melalui jalur pendidikan di masa penjajahan Belanda. Maka, didirikanlah Pondok Pesantren Al-Fatah. Saat itu namanya Balai Pendidikan Al-Fatah.

Halaman: First 1 2 3 Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan