Kian marak postingan di berbagai media sosial, seperti FB, IG, Twitter, Telegram hingga aplikasi-aplikasi baru yang bermunculan seperti Imo dan lainnya. Hal tersebut membuat kebingungan dalam mengambil keputusan. Akhirnya saya selalu update informasi mencari tahu, apa tujuan itu semua? Bagaimana cara menggunakannya? Dan untuk apa?
Melalui tiga pertanyaan itulah, saya mengambil sikap untuk selalu menelusuri dunia Internet. Akhirnya, saya menemukan sebuah konklusi bahwa semua itu adalah sebagai ajang untuk menjalin silaturrahim.
Namun, ketika terjamah oleh tangan-tangan tak bertanggung jawab, maka berakhir dengan sebuah kebiadaban. Di sinilah peran kita untuk berdakwah melalui tulisan, baik melalui aplikasi seperti FB-IG, dan medsos lainnya. Lalu saya menemukan situs web duniasantri.co.
Melihat kronologi sejarah kelahiran duniasantri sebenarnya masih baru, yaitu berdiri pada tanggal 17 Agustus 2019, melalui tangan-tangan intelektual muda yang santri. Maka dengan hadirnya duniasantri, semoga menjadi pencerah kalangan muda hingga kalangan masyarakat yang membutuhkan keilmuan dan juga sebagai solusi bagi umat Islam untuk menyebarkan kebaikan, sebagaimana sabda Nabi “Ballighu anni walau ayah.” Sampaikan tentangku walaupun satu ayat.
Kata-kata “duniasantri” masih baru bagi saya. Insyaallah berkisar dua mingguan, yang berawal dari pencarian sebuah makalah tentang tokoh muslim melalui mesin Google. Entah kenapa, kasil klikan mengarah ke web duniasantri.co, lantas saya meneruskan untuk membacanya.