“Wisuda Covid-19” a la Santri Blokagung

696 kali dibaca

Berangsur-angsur, para santri Pondok Pesantren Darussalam Blokagung, Banyuwangi, Jawa Timur, mulai dinyatakan “sembuh” alias sudah negatif dari paparan virus Corona setelah dikarantina dan memperoleh perawatan medis. Yang menarik, santri yang berstatus negatif Covid-19 langsung “diwisuda” sebagai tanda syukur.

Pada Sabtu (5/8/2020), misalnya, bertempat di halaman pondok, sejumlah santri mengikuti acara bertajuk “Wisuda Penyitas Covid-19”. Acara ini dimaksudkan sebagai syukuran karena para santri yang sebelumnya dinyatakan positif terinfeksi virus Corona kini mulai banyak yang negatif atau kembali sehat.

Advertisements

Menurut juru bicara Pondok Blokagung Nihayatul Wafiroh, hingga Sabtu sudah 80 santri yang dipastikan negatif Covid-19. Para santri ini kemudian “diwisuda” sebagai tanda syukur karena sudah kembali sehat. Namun, karena harus mengikuti protokol kesehatan, tidak semua 80 santri itu ikut  “Wisuda Penyitas Covid-19”. Mereka hanya diwakili oleh beberapa santri sesuai dengan protokol kesehatan.

“Wisuda para santri sebagai bentuk syukur kami atas suksesnya para santri Darussalam yang menjadi pemenang di petarungan melawan Covid-19,” kata Nihayatul Wafiroh seperti dikutip Kompas. “Wisuda ini sebagai penyemangat kami agar tidak menyerah dalam melawan Covid-19. Kami yakin jika kami kuat,” imbuhnya.

Dijelaskan juga, setelah “diwisuda”, para santri itu akan meneruskan karantina lokal hingga beberapa hari ke depan sampai semua santri dinyatakan sehat dan bebas Covid-19. Meski begitu,

selama masa karantina massal di dalam pondok, para santri tetap melakukan berbagai kegiatan seperti biasa mulai mengaji hingga olah raga bersama.

“Kita harus tetap jaga imun mereka. Jangan sampai stres karena karantina. Kakang-kakang santri menggelar Futsal Cup, sementara mbak-mbak santri juga senam bersama selain kegiatan rutin seperti mengaji dan kegiatan lainnya,” katanya.

Tertular Orangtua

Seperti diberitakan sebelumnya, Pondok Blokagung menjadi perhatian publik karena menjadi kluster penularan Covid-19. Tercatat ada 622 santri yang terpapar virus Corona di pondok yang dihuni sekitar 6000 santri ini.

Berdasarkan tracing yang dilakukan Dinas Kesehatan dan Gugus Tugas Covid-19 Banyuwangi, diduga penyebaran Covid-19 di lingkungan Pondok Blokagung ini berasal dari seorang santri yang tertular oleh orangtuanya.

Menurut keterangan Kepala Dinas Kesehatan sekaligus juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Banyuwangi, Widji Lestariono, santri dimaksud berasal dari luar Jawa. Santri ini, saat awal tiba di pesantren, secara fisik terlihat sehat namun mengalami gejala klinis yang mengarah ke Covid-19.

“Memang ini dugaan terhadap hasil tracing, santri yang paling awal menunjukkan gejala atau tanda-tanda itu adalah santri yang berasal dari luar pulau, dari Indonesia timur. Ketika kita lakukan penyelidikan epidemiologi, ternyata orangtuanya menderita Covid-19,” demikian keterangan Widji Lestariono.

Sejak itu, penularan terjadi begitu cepat. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi langsung melakukan penanganan intensif, salah satunya dengan menggelar tes swab terhadap semua santri. Hasilnya, data terakhir menyebut sebanyak 622 santri yang terpapar virus Corona.

Widji Lestariono optimis kondisi akan segera membaik. Sebab, menurutnya, angka kesembuhan tergolong tinggi, yakni di atas 80 persen. “Kita ini bersyukur, alhamdulillah, sampai bulan kemarin penanganan Covid-19 di Banyuwangi sangat baik, tingkat kesembuhan di atas 80 persen,” katanya.

Multi-Page

Tinggalkan Balasan