Sebab “Sulam Safinah” Mengabadi

253 kali dibaca

Dalam masyarakat pesantren, istilah Sullam Safinah sering kita dengar sebagai nama jenjang pendidikan di masa lalu. Ia dinisbatkan sebagai jenjang yang cukup setelah menyelesaikan jenjang iqra dan khatam Al-Qur’an.

Dalam satu lelucon di Madura, jenjang itu disebut S2 (strata dua), yang berarti seseorang telah khatam mengkaji dua kitab fikih di langgar di masanya.

Advertisements

Demikian sebab Sullam Safinah merupakan istilah masyarakat dalam menyebut dua kitab fikih mazhab Syafi’i karya dua ulama dari kota Tarim, Yaman. Yakni, Sullam al-Taufiq karya Syeikh Abdullah bin Husain al-Hadhrami dan Safinat al-Najat karya Syaikh Salim bin Samir al-Hadrami.

Dalam tulisan berjudul “Ini Dia Penjelasan Istilah Sullam Safinah” di laman galerikitabkuning.com, dikatakan bahwa istilah tersebut muncul dari perkembangan kultur masyarakat muslim Indonesia bersamaan dengan proses islamisasi. Kitab tersebut dipilih sebab ringkas, mudah dipahami, dan sesuai dengan keterbatasan ekonomi dan akses pendidikan di masa itu.

Kim Al Ghozali juga menyebut istilah itu dalam puisi berjudul “Himne Bagi Leluhur” yang termuat dalam buku Api Kata (2017 M). Sastrawan yang lahir di Probolinggo pada 12 Desember 1991 M dalam puisi itu melukiskan leluhurnya yang religius, serta menjadi bagian dari tuntunan dalam hidupnya.

Dari sini dapat digambarkan bagaimana dua kitab tersebut eksis di masyarakat sejak abad ke-19 M. Hal itu diperkuat dengan keberadaan apresiasi akademis seperti ringkasan, komentar, dan mandzumat (gubahan nadhzam) dari kedua kitab tersebut yang dilakukan ulama Nusantara.

Tentu apresiasi dan ketokohan para akademisi itu juga mendorong eksistensi dua kitab tersebut. Sebut saja seperti kitab Kasyifat al-Saja ‘Ala Safinat al-Naja dan Mirqotu Shu’ud al-Tashdiq fi Syarh Sullam al-Taufiq karya Syeikh Nawawi Banten, Mandzumah Sullam al-Taufiq karya KH Abdul Hamid pasuruan, Sullamul al-Raja karya Syaikh Utsman Tangkil Jambi, dan Tanwir al-Hija Nadzam Safinat al-Naja karya KH Ahmad Qusyairi bin Shiddiq Pasuruan.

Halaman: First 1 2 3 Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan