Santri Good Looking, Santri Good Thinking

3,082 kali dibaca

Bagi kalangan santri, santri good looking merupakan istilah yang sudah familiar atau sudah akrab di telinga hampir semua santri di pondok pesantren. Julukan santri good looking biasanya dialamatkan pada santri berparas bagus atau elok, atau santri yang berpenampilan mewah atau memiliki pakaian yang modis. Tapi bisa untuk menyebut santri yang berpunya atau uang jajannya melebihi teman-temannya.

Santri good looking biasanya dijadikan sebagai objek pandangan mata bagi santri yang lain, terutama yang paras wajahnya yang memukau atau yang memiliki tubuh atau warna kulit yang cling. Karena itulah disebut santri good looking.

Advertisements

Adapun, santri good thinking merupakan istilah yang diberikan kepada santri yang memiliki intelektual, pemahaman, dan hafalan yang bagus sehingga santri-santri lain menganggap memiliki kecerdasan lebih dibandingkan dengan yang lain.

Santri good thinking biasanya juga santri yang diangkat sebagai murid yang terdekat bagi kiainya, namun bukan sebagai tolok ukur bahwa santri yang sangat pintar atau santri yang memiliki intelektual yang bagus itu menjadi murid terdekat bagi kiainya. Sebab, setiap guru atau setiap kiai mempunyai penilaian masing-masing terhadap santri-santrinya. Terkadang, kiai mengangkat santri yang sangat beradab atau memiliki kepribadian yang baik sebagai santri pilihannya.

Jadi, kadang penilaian terhadap santri good thinking didasarkan pada aspek sikap, kepribadian, pengabdian, dan dan hubungan antara santri, orang tuanya, dan kiainya. Ketika murid dan wali murid memiliki hubungan yang baik kepada gurunya, maka guru tersebut akan menilai lebih terhadap santri tersebut karena kepekaan antara orang tua, santri, dan kiainya memiliki hubungan yang baik.

Santri good looking dan santri good thinking di lingkungan pesantren biasanya menjadi selebritas, artisnya pondok, karena memiliki nilai lebih dibandingkan dengan santri yang lain. Meskipun begitu, pada umumnya santri tidak berlebihan dalam menyikapi atau memperlakukan santri yang good looking dan santri good thinking tersebut. Dan sebaliknya.

Sebab, di pondok pesantren, selain diajarkan ilmu-ilmu agama, kita pun dididik untuk menjadi pribadi yang penuh dengan toleransi dan memahami segala hal dengan komprehensif. Jadi, mau santri good looking ataupun good thinking ataupun santri yang lain, tetap semuanya berstatus sebagai santri, yang harus memiliki sifat kekeluargaan, menyatu dalam segala hal, dan rasa pertemanan yang tinggi. Sehingga, semua santri akan melengkapi satu sama lain dan tidak memandang remeh kepada santri yang memiliki kekurangan dan tidak berlebih-lebihan terhadap santri yang memiliki kelebihan, termasuk yang good looking dan good thinking tadi.

Pagarnya adalah ungkapan yang pernah disampaikan oleh seorang ulama, ذللت طالبا فعززت مطلوبا, yang artinya “aku hina ketika aku mencari (ilmu), kemudian aku mulia ketika aku dicari (dibutuhkan).”

Multi-Page

Tinggalkan Balasan