Santri dan Organisasi

2,835 kali dibaca

Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat berdiri sendiri, sendirian, dalam menjalani kehidupannya. Ia akan selalu bersinggungan dengan manusia yang lain, baik dalam hal yang akan menguntungkan atau juga yang merugikannya.

Maka, di sanalah pentingnya keberadaan sebuah organisasi, yang bertujuan agar terjadi persatuan dan kerja sama yang erat di antara anggota-anggotanya yang notabene memiliki kepentingan dan tujuan yang sama.

Advertisements

Pesantren sebagai miniatur dari kehidupan nyata dalam bermasyarakat bisa dikatakan sebagai sebuah organisasi. Di dalam pondok pesantren, santri sebagai penghuninya sangat beragam latar belakangnya. Santri bisa datang dari daerah berbeda-beda, dari Sabang sampai Merauke.

Di dalam pesantren, seorang santri harus hidup bersama-sama dengan santri-santri lain yang berbeda suku dan bahasanya. Mereka hidup bersama dalam satu sistem pendidikan selama 24 jam nonstop. Karena itulah, di dalam pondok pesantren santri juga diajari bagaimana berorganisasi, agar semuanya bisa berjalan seperti seharusnya.

Contohnya, ketika makan, kita diharuskan untuk mengantre terlebih dahulu, mengambil makanan secara bergiliran, tidak berebutan. Ketika saatnya mandi, kita juga diharuskan untuk mengantre, mandi bergiliran, tidak berebutan. Itu dengan sendirinya menjadi bagian dari pembelajaran berorganisasi. Kita diajarkan untuk bersabar dalam mengantre. Pendek kata, di dalam pesantren apa yang kita lihat, kita dengar, dan kita rasakan adalah sebuah proses pendidikan dan pembelajaran.

Organisasi mengatur semua hal yang ada di pesantren, dari bangun tidur sampai tidur lagi. Organisasi menjadikan santri lebih disiplin dalam semua aspek. Melalui organisasi dan pengorganisasian segala aktivitas, dengan sendirinya santri dilatih untuk bersosialisasi dan berintrasksi dengan banyak orang dengan berbagai karakter dan kepribadian yang sangat beragam.

Karena itu, di pondok pesantren sudah lazim dibentuk beberapa organisasi, seperti organisasi santri, organisasi asrama, dan organisasi kelas. Biasanya, organisasi santri di bawah naungan asatidz dan asatidzah. Organisasi santri ini berfungsi untuk mengatur santri-santri yang kemudian dibantu oleh organisasi asrama dan organisasi kelas\angkatan. Di dalam setiap organisasi ini  juga terdapat ketua dan wakil ketua, yang berkewajiban untuk mengatur anggota-anggotanya dalam menjalankan tugas dan kegiatan.

Dalam organisasi  santri,  santri diharuskan untuk mengatur para santri. Salain itu, kita juga diharuskan menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemunkaran. Dalam organisasi santri, pengurus diajarkan untuk menjadi teladan bagi santri lain, dan mengingatkan apabila anggota atau adik kelas melakukan kesalahan dan memberi hukuman apabila melanggar. Pengurus organisadi di lingkungan pesantren dengan sendirinya sedang berperan sebagai pemimpin.

Karena itu, terlibat aktif di setiap organisasi yang ada di lingkungan pondok pesantren memiliki banyak keuntungan. Bisa merangsang kreativitas, memunculkan ide-ide, sehingga akan membentuk pribadi yang kreatif dan berpikir di luar kerangka baku. Juga mengajarkan dan melatih santri untuk bisa mencari pemecahan masalah, kerja keras, bertanggung jawab, pantang menyerah, kuat dalam menghadapi tekanan, dan tidak suka berpangku tangan.

Dengan demikian, berorganisasi atau terlibat aktif dalam organisasi di lingkungan pesantren menjadi bagian dari proses untuk membentuk karakter sebagai pemimpin. Selain dibekali ilmu, santri yang aktif dalam organisasi juga akan memperoleh keterampilan sebagai organisatoris dan manajemen kemepimpinan. Tentu ini akan menjadi modal sangat berharga jika saatnya nanti santri terjun ke dalam masyarakat. Sebab, proses pengaderan sebagai pemimpin telah dijalani selama berada di pesantren.

Multi-Page

Tinggalkan Balasan