Dalam rangka menyambut Haul Pondok Pesantren Langitan ke-173 dan Haul Masyayikh ke-55, Pondok Pesantren Langitan mengadakan Bahtsul Masail Kubro se-Jawa dan Madura yang ke-5. Kegiatan ini digelar pada Kamis, 31 Juli 2025, di aula utama Pondok Pesantren Langitan, Widang, Tuban, dan dihadiri oleh delegasi dari berbagai pesantren di wilayah Jawa dan Madura.
Bahtsul masail sendiri merupakan forum diskusi ilmiah yang menjadi tradisi khas di lingkungan pesantren. Forum ini berfungsi sebagai sarana musyawarah bagi para santri dan ulama untuk membahas persoalan-persoalan aktual yang waqiiyah (dalam kehidupan sehari-hari) dari sudut pandang fikih Islam dengan berlandaskan pada kitab-kitab turats. Tujuannya adalah menjawab berbagai persoalan keumatan secara kontekstual namun tetap berpegang pada prinsip-prinsip syariat.

Kegiatan Bahtsul Masail Kubro ini dimulai dengan registrasi peserta pada pukul 08.00 WIB. Acara resmi dibuka pada pukul 09.30 WIB dengan serangkaian kegiatan pembukaan, di antaranya pembacaan Al-Fatihah oleh Kiai Munir, dilanjut pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Muhammad Farhan, pembacaan selawat oleh grup al-banjari Al-Muqtashidah, serta penyampaian tata tertib oleh Ustaz H Taufiqur Roziqin.
Seusai penyampaian tata tertib, Ketua Panitia bahtsul Masail Kubro (BMK-V) H Ahmad Habibullah Sholih memberikan. “Bahtsul masail ini adalah menghidupkan peninggalan para ulama yang tidak lain tidak bukan adalah ilmu, sebagaimana dalam hadis al-ulama waratsatul anbiya (ulama adalah pewaris para nabi),” ungkapnya di hadapan para peserta.
Setelah sambutan panitia, acara dilanjutkan dengan sambutan perwakilan keluarga pesantren serta mauidhoh hasanah oleh Gus Muhammad Zahid Hasbullah.
Dalam sambutannya, Gus Zahid menyampaikan bahwa kegiatan bahtsul masail ini tidak hanya menjadi forum ilmiah, tetapi juga sebagai ajang mempererat hubungan antarpesantren dan memperkuat peran Islam di Nusantara. Gus Zahid juga menyampaikan pentingnya mudzakaroh (belajar), yaitu sebagai wasilah yang mengantarkan santri kepada masyayikh. Bahtsul masail adalah bentuk mudzakaroh yang dilakukan dalam bingkai musyawarah.
Acara pembukaan kemudian ditutup dengan doa yang dipimpin secara bergilir oleh KH M Faqih, KH Abdullah Habib Faqih, dan KH Ahsan Ghozali. Sebagai puncak dari pembukaan ini adalah peluncuran aplikasi Tanya Santri oleh tim Media Dakwah Langitan.
Setelah pembukaan, peserta diberi waktu untuk ishoma (istirahat, salat, dan makan) di tempat penginapan masing-masing hingga pukul 13.30 WIB. Selanjutnya, sesi pertama bahtsul masail (jalsah I) berlangsung dari pukul 13.30 hingga 16.30 WIB.
Pada pukul 17.00 WIB, peserta kembali diberi waktu untuk ishoma hingga pukul 20.00. Di sela waktu istirahat tersebut, para peserta juga melakukan ziarah ke maqbarah para Masyayikh Pondok Pesantren Langitan untuk ngalap berkah.
Kegiatan Bahtsul Masail Kubro ke-5 ini resmi ditutup menjelang tengah malam setelah berlangsungnya Jalsah kedua dan sesi jumpa pers yang menyampaikan hasil akhir dari keseluruhan pembahasan. Dengan berakhirnya forum ini, diharapkan setiap rumusan hukum dan kesimpulan yang telah disepakati dapat menjadi pedoman bersama bagi umat.
Dari BMK-V ini Pondok Pesantren langitan menunjukkan bahwa pesantren dapat menjaga tradisi ilmiah yang berpegang kepada para ulama dengan disertai referensi yang valid.