Pulang Mondok dari Madura, Santri Meninggal Diduga Terpapar Corona

2,631 kali dibaca

Jumlah santri yang meninggal karena diduga terpapar virus Corona bertambah. Jika sebelumnya seorang santriwati di Cilacap menjadi korban, kini santri di Singkawang, Kalimantan Barat, dinyatakan meninggal dengan status pasien dalam perawatan (PDP) Corona. Santri tersebut diketahui berjenis kelamin pria, berusia 12 tahun. Ia dikabarkan baru pulang mondok dari salah satu pesantren di Madura, Jawa Timur.

Santri tersebut meninggal saat dalam perawatan di RSUD Abdul Aziz Singkawang pada Kamis (2/4/2020) pagi. Kepada Antara, Direktur RSUD Abdul Aziz Singkawang, Ruchanihadi, membenarkan kabar tersebut. “Pasien tersebut berjenis kelamin laki-laki berusia 12 tahun, yang mana pasien ini sebelumnya pernah mondok di Madura, Jawa Timur,” kata dia.

Advertisements

Pasien yang meninggal ini, katanya, sebelumnya punya riwayat mondok di Madura selama dua bulan.  “Saat berada di Madura, pasien ini sudah mengalami gejala demam dan batuk selama kurang lebih dua bulan,” ujarnya.

Namun, dalam seminggu terakhir, kondisi pasien tersebut mengalami penurunan dengan sangat cepat. Pasien mengalami penurunan kesadaran bahkan sesak napas. “Tapi sampai saat ini kita masih menunggu hasil Lab untuk mengkonfirmasi apakah pasien yang meninggal ini positif atau negatif Covid-19,” katanya.

Meskipun begitu, sesuai dengan protokol rumah sakit, maka penanganan jenazah tetap memperlakukan pasien PDP tersebut dengan protokol penatalaksanaan jenazah COVID-19. Hal itu dilakukan demi mengutamakan keamanan dan keselamatan seluruh masyarakat Singkawang.

Sementara itu, dari Jambi dilaporkan, seorang santri yang baru pulang dari pesantren di Jawa Timur, mengalami gejala demam tinggi dan flu. Santri berjenis kelamin perempuan berinsial EA (14) tersebut akhirnya dibawa ke RSUD Bangko, Merangin, Jambi untuk memperoleh perawatan khusus.

Dikabarkan, santriwati yang merupakan warga Kecamatan Renahpamenang ini beberapa hari lalu baru tiba di kediamannya karena pondok pesantrennya diliburkan lebih awal. Namun, setelah berada di rumahnya, ia mengalami demam disertai flu. Saat dibawa ke Puskesmas Tambang Emas, Kecamatan Pamenang Selatan, EA dianjurkan untuk dibawa ke RSUD Bangko. Di RSUD Bangko, EA langsung diisolasi di salah satu ruangan, namun hingga kini pihak keluarga belum mendapat keterangan resmi mengenai penyakit yang diidap oleh EA.

Pimpinan Pesantren Meninggal

Selain santri, ada salah satu pimpinan Pondok Pesantren Al Azhar Asy-Syarif Balikpapan, Kalimantan Timur, diketahui meninggal dunia dengan status positif Covid-19. Dinas Kesehatan setempat kemudian menyatakan terdapat 50 santri di pesantren tersebut kini dinyatakan sebagai Orang dalam Pengawasan (ODP).

Dikutip hidayatuna.com, Kamis (2/4/20) sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarti, mengatakan, untuk menghindari meluasnya wabah tersebut maka pihaknya akan melakukan pemeriksaan terhadap siapa saja yang melakukan kontak dengan almarhum.

“Semua yang melakukan kontak dengan almarhum harus kita periksa, untuk memastikan kondisi kesehatannya,” kata Andi. Bekerja sama dengan pihak kelurahan setempat, Dinas Kesehatan Kota Balikpapan memeriksa puluhan santri dan juga tenaga pengajar serta pegawai di lingkungan tersebut untuk mengetahui status kesehatan mereka.

“Usai dilakukan pemeriksaan seluruh orang yang ada dalam pondok pesantren tersebut dinyatakan Orang dalam Pengawasan (ODP) untuk dilakukan observasi dugaan terpapar virus Corona (Covid-19),” jelas Andi.

Menurut keterangan, salah satu pimpinan Pondok Pesantren Pondok Pesantren Al Azhar Asy-Syarif Balikpapan yang meninggal tersebut sebelumnya memiliki riwayat perjalanan ke Gowa untuk mengikuti Ijtima Ulama Dunia yang kemudian dibatalkan.

Multi-Page

Tinggalkan Balasan