Ngaji Diniyah Kontemporer, Metode Kajian di Era 5.0

53 views

Ngaji tidak lagi hanya mempelajari kitab-kitab yang telah klasik. Kini saatnya pesantren dapat lebih adaptif dengan menciptakan inovasi-inovasi kreatif dalam kegiatan belajar di pesantren. Ngaji di pesantren bisa dibuat lebih modern dan menyenangkan, salah satunya dengan menerapkan metode ngaji diniyah kontemporer.

Ngaji diniyah kontemporer merupakan metode pengajian atau studi agama yang disesuaikan dengan kondisi dan konteks zaman modern. Metode ini mencakup tentang pengimplementasian ajaran-ajaran Islam dalam menghadapi isu kontemporer, seperti teknologi, politik, sosial, dan budaya.

Advertisements

Tentu, kajian ini tetap menggunakan sumber-sumber Islam yang otoritatif seperti Al-Qur’an, hadis, dan kitab-kitab klasik, tetapi menggunakan pendekatan yang mempertimbangkan dinamika perkembangan zaman.

Ngaji diniyah kontemporer seperti ini bisa berbentuk diskusi mengenai nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari di era digital, sikap menghadapi permasalahan sosial yang beragam, serta strategi menjaga nilai-nilai tradisional yang terancam punah.

Selain itu, dalam pelaksanaannya, ngaji diniyah kontemporer seringkali menggunakan media-media kontemporer, seperti PowerPoint, video, dan memanfaatkan platform media sosial untuk menyebarluaskan pengetahuan secara lebih efektif.

Metode ini sangat efektif digunakan dalam memperkenalkan santri tentang peran mereka terhadap pengimplementasian nilai ajaran Islam dalam kehidupan di era 5.0. Pandangan santri bisa lebih terbuka terhadap isu-isu sosial yang terjadi saat ini. Dengan begitu, mereka dapat mengambil peran dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terjadi, tentu dengan menerapkan pengetahuan dan keahlian yang telah mereka pelajari di pesantren.

Pesantren Kampus Ainul Yaqin Universitas Islam Malang (Unisma), misalnya, telah menerapkan metode ini. Pada tahun ini, tema yang diangkat adalah “Santri Lokomotif Penggerak Perubahan, Perkembangan, dan Kemajuan.”

Kegiatan ini dilaksanakan satu minggu sekali, pada hari Sabtu setelah salat subuh dengan mendatangkan pemateri-pemateri hebat dari berbagai bidang, seperti mendatangkan dosen dari berbagai jurusan, tenaga medis, tim peneliti, dan bidang-bidang lainnya.

Pesantren adalah salah satu elemen yang penting bagi bangsa dan agama. Di tengah maraknya kerusakan etika, pesantren dan santrinya merupakan tempat tertepat untuk menyelamatkan kegundahan itu. Maka sangatlah penting bagi pesantren untuk terus upgrade dan eksis, tetapi tetap teguh mempertahankan warisan-warisan ulama.

Halaman: 1 2 Show All

Tinggalkan Balasan