Menjadi Guru Idola Murid

489 kali dibaca

Buku Guru Posting Berdiri Murid Update Berlari: Transformasi Pendidik Zaman Kerumunan Virtual ini merupakan karya kolaborasi antara J. Sumardianta dan Dhitta Puti Sarasvati yang ditulis dengan beragam tema. Sebagian tulisan timely dan sebagian lainnya bersifat timeless. Tema besar buku ini adalah didaktik (pembelajaran di sekolah) dan pedagogik (guru sebagai pendidik).

Sejak pandemi Covid-19 melanda, pembelajaran offline mendadak menjadi online dengan segala konsekuensinya. Guru terpaksa dan dipaksa agar terbiasa untuk melakukan pembelajaran jarak jauh. Guru pun akhirnya beradaptasi dengan kebiasaan baru agar tetap relevan dengan tuntutan zaman digital. Pandemi tiba-tiba membuat guru menjadi penyintas tahan uji.

Advertisements

Dan akhirnya pun terjadi. Guru mencerdaskan kehidupan sosial media, mensejahterakan pemikiran netizen, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia maya. Sementara murid mengerjakan tugas sambil mendengarkan musik dan update status. Kendati demikian, guru tetap dituntut supaya memberi pembelajaran terbaik dan terus menjadi idola bagi murid.

Tuntutan tersebut diterima dan langsung dijawab dalam buku ini. Maka, penulis mencatat sebagaimana analisisnya terhadap kerangka dasar Alex Moore dalam The Good Teacher: Dominant Discourses in Teaching and Teacher Education. Tiga kriteria yang harus dimiliki seorang guru agar ia dikategorikan guru yang baik.

Pertama, the charismatic subject (pribadi yang berkarisma). Guru yang baik adalah ia yang memiliki kepribadian antusias, berkarisma, memiliki passion, dan komunikator ulung. Guru yang baik dinyatakan sebagai seseorang yang berhasil “menyentuh hidup” sang murid.

Kedua, the competent crafts person (yang berkompeten dan terampil). Guru yang baik perlu memiliki keterampilan dalam merancang proses belajar dan mengajar, serta memiliki keterampilan untuk menciptakan lingkungan belajar yang nyaman bagi murid.

Ketiga, the reflective practitioner (praktisi yang reflektif). Guru sebagai praktisi yang reflektif, ia harus memiliki terampil mendesain dan melaksanakan proses belajar-mengajar, juga perlu menjadi ahli di bidangnya. (halaman 156).

Karisma, bisa saja menjadi langkah awal untuk menjadi guru yang baik, tapi itu tidak cukup. Guru yang baik memang harus berpengetahuan dan memiliki keterampilan untuk mempelajari ilmu pengetahuan. Mendesain proses belajar-mengajar yang bisa merangsang proses berpikir murid tidaklah mudah. Ada teori-teori yang mendasarinya yang perlu dipelajari dan teori-teori tersebut perlu diimplementasikan ke dalam praktik. Guru bisa saja peduli dan baik, tapi tanpa memiliki keterampilan-keterampilan tertentu, maka ia tidak akan bisa memfasilitasi proses belajar-mengajar secara maksimal.

Selain itu, di dalam buku ini juga terdapat kisah sangat pendek tentang beberapa guru yang diidolakan muridnya. Prof. Arnold Sommerfield misalnya, mengembangkan teori atom hidrogennya Niels Bohr. Hal tersebut memang hebat, tetapi muridnya, Wolfang Pauli justru memperoleh nobel fisika. Kehebatan Pauli melampaui kehebatan Sommerfield, meskipun awalnya Pauli terinspirasi dari gurunya.

Seorang guru tak selalu berarti orang yang mengajar langsung di depan kelas. Bagi Richard Feyman, Paul Dirac adalah gurunya. Feyman belajar dari buku-buku yang ditulis oleh Dirac dan itu menginspirasinya bukan hanya ketika ia menjadi ilmuwan peraih nobel fisika, namun juga ketika Feyman mengajar. Feyman populer karena kemampuan mengajarnya yang mumpuni, sehingga ia dijuluki sebagai ‘the great explainer’. Feyman memang dikenal bisa menjelaskan konsep-konsep fisika yang rumit dengan begitu menarik dan gampang dimengerti.

Juga terdapat kisah tentang tokoh pewayangan bernama Palgunadi. Suatu ketika Palgunadi ingin belajar memanah kepada Durna yang sejak lama ia idolakan, tetapi Durna tidak bisa sebab ia sudah punya murid kesayangan bernama Arjuna. Palgunadi pun membuat patung Durna. Setiap ia belajar memanah secara mandiri, ada patung Durna di sampingnya. Dalam imajinasi Palgunadi, gurunya (Durna) selalu mengawasi dan memperhatikan latihan memanahnya. (halaman 138).

Semua guru sama, mereka berhasil memfasilitasi muridnya untuk terus berkembang sehingga menjadi jauh lebih hebat dari gurunya. Guru idola pada dasarnya adalah guru hebat yang menggunakan kehebatannya tidak sekadar untuk dirinya sendiri, namun mampu menjadi sumber inspirasi bagi murid untuk menjadi lebih hebat dari dirinya.

Data Buku

Judul Buku      : Guru Posting Berdiri Murid Update Berlari

Penulis              : J. Sumardianta & Dhitta Puti Sarasvati

Penerbit            : DIVA Press

Cetakan            : I, September 2022

Tebal                 : 272 halaman

ISBN                 : 978-623-293-724-6

Multi-Page

Tinggalkan Balasan