Mengoptimalkan Kaderisasi Santri Gen Z

169 kali dibaca

Dalam dunia santri, pasti terdapat manusia-manusia berpotensi dan ahli dalam ranah yang berbeda-beda. Potensi dan keahlian itu meliputi banyak bidang, seperti  kepemimpinan, kependidikan, keterampilan, kebendaharaan, kecakapan teknologi, penderek, khodim atau khodimah ndalem, dan masih banyak lagi.

Atas dasar itu, diperlukan adanya kaderisasi berkelanjutan di lingkungan pesantren. Mengingat, santri akan menjadi alumni dan berbeda tempat kiprah lanjutan dari lingkungan pesantren.

Advertisements

Bagaimanapun, berpijak di dunia santri adalah suatu medan yang membentuk mentalitas tahan banting dalam segala lini, sektor, maupun potensi.

Dengan segala ujian, kendala, maupun tantangan-tantangan baru di pesantren yang disuguhkan memberikan peluang santri Gen Z untuk senantiasa melebarkan sayap kemanfaatan di lingkup pesantren itu sendiri. Tentu hal tersebut sebagai bekal untuk terjun ke medan yang lebih nyata, yaitu berkiprah di masyarakat.

Setiap santri yang berproses dalam berbagai potensinya ataupun diberi amanah dan tanggung jawab dalam suatu sektor tertentu, sejatinya untuk melatih diri sebagai santri yang mempunyai jiwa kontributif tanpa pamrih atau dalam istilah pesantren disebut dengan istilah khidmah.

Menjadi santri yang bermanfaat dalam sektor apapun adalah suatu harapan tertinggi. Sebanyak apapun ilmu yang didapat tiada arti tanpa manfaat. Salah satu jalan menempuh manfaat adalah dengan berkhidmah sebisanya dan semaksimalnya. Apalagi diera Gen Z ini, tantangan semakin banyak, otomatis santri saat ini harus responsif terhadap segala perubahan.

Di samping itu, nilai-nilai yang telah dibangun pendahulu tidak boleh ditinggalkan, dan salah satu cara yang perlu dilakukan oleh santri Gen Z adalah senantiasa menjaga koordinasi yang baik dengan para senior yang telah mumpuni dalam berbagai sektor kehidupan.

Dengan begitu, kata saling menghormati, saling menghargai, saling menjaga, dan saling membangun akan terus berkelanjutan. Hal ini merupakan salah satu pengaplikasian dalam ranah menghormati guru, seperti yang diajarkan dari kitab Ta’lim Muta’alim tentang pentingnya musyawarah dan menghormati ilmu dan ahlinya.

Halaman: First 1 2 3 Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan